5 Hal Ini Bisa Jadi Penyebab Gagalnya Referral Program Anda

Mar 15, 2019 • 3 min read

 

businessman-presentation-online-reward-referral_8073-116

 

Bukan rahasia lagi kalau referral program memang bisa memberikan banyak keuntungan terhadap sebuah bisnis. Terlebih lagi, sistem marketing dengan mengajak konsumen merekomendasikan produk kepada orang-orang terdekatnya ini terbilang efektif untuk memperoleh kepercayaan calon pembeli.

Sayangnya, tidak setiap referral program bisa berhasil sesuai dengan keinginan. Jadi kalau Anda sedang mengalami hal ini, coba simak beberapa penyebab dari gagalnya referral program berikut ini:

1. Tak banyak konsumen yang puas dengan produk Anda

Modal utama yang harus dimiliki agar referral progam bisa sukses bukanlah uang, melainkan kepuasan konsumen. Saat Anda memiliki banyak konsumen yang puas terhadap produk Anda, maka lebih besar juga kemungkinannya mereka mau mengikuti referral program yang Anda buat. Perlu diingat, referral program ini bukan semata-mata dilakukan karena konsumen ingin mendapatkan rewards-nya, tapi juga karena adanya keinginan untuk berbagi informasi yang positif terhadap orang terdekat. Kecil kemungkinannya konsumen yang tidak puas dengan produk Anda akan mau merekomendasikannya kepada orang lain, meski diiming-imingi rewards yang menarik.

2. Ekspektasi yang kurang realistis

Tidak salah kalau referral program disebut sebagai salah satu strategi marketing terbaik yang bisa mendatangkan banyak konsumen baru. Namun bukan berarti pula prosesnya bisa berjalan dalam sekejap mata. Sangat tidak realistis kalau Anda baru memulai referral program namun berharap akan ada ratusan konsumen baru sebagai hasilnya. Ekspekstasi yang berlebihan seringkali membuat pemilik bisnis merasa referral program yang dilakukannya gagal dan akhirnya berhenti. Padahal kalau mau bersabar sedikit lebih lama, referral program secara perlahan akan menampakkan hasilnya.

3. Referral program terlalu rumit

Seloyal apapun konsumen Anda, mereka akan berpikir dua kali untuk mengikuti referral program yang terlalu rumit. Harus mengisi data yang super panjang, kemudian perlu melakukan verifikasi melalui email, masih ditambah lagi dengan beberapa tahap verifikasi lainnya, plus harus merekomendasikan produk ke lebih dari 5 orang, bukanlah hal yang bisa dilakukan dalam waktu singkat. Saat ini dengan kecanggihan teknologi yang ada, harusnya referral program bisa dibuat sesederhana mungkin. Jika memungkinkan, cobalah membuat referral program yang bisa diikuti hanya dengan sekali klik.

4. Rewards yang kurang menarik

Siapapun memang akan dengan senang berbagi informasi positif mengenai sebuah produk terhadap orang-orang terdekatnya. Tapi di sisi lain, untuk mau mengikuti sebuah referral program tetap saja dibutuhkan motivasi misalnya saja melalui pemberian rewards. Namun kadang kala pemilik bisnis kurang peka dalam mengenali keinginan konsumen sehingga rewards yang diberikan sama sekali tidak bisa memberikan motivasi. Untuk konsumen kelas menengah ke atas misalnya sekedar diskon 15 persen tak akan menggerakkan mereka. Beda lagi kalau Anda memberikan rewards berupa VIP card yang bisa mempermudah aktivitas belanja di toko, misalnya dengan didampingi personal shopper atau tak perlu mengantre di kasir.

5. Kurangnya promosi

Seperti halnya sebuah produk, referral program juga butuh promosi untuk bisa disukai. Kalau informasi yang diberikan terkait referral program kurang jelas, maka tak heran jika konsumen merasa ragu untuk mengikutinya. Apalagi dengan adanya media sosial saat ini, Anda bisa dengan mudah mempromosikan referral program dengan cara-cara yang menarik.

 

Selain kelima hal tersebut, kurangnya kesabaran juga bisa jadi alasan gagalnya referral program yang Anda buat. Pastikan untuk tidak terburu-buru karena referral program sendiri bekerja atas dasar kepercayaan, sehingga hasilnya pun tak bisa terlihat dalam waktu singkat.