Cara Sederhana Merancang Program Loyalty untuk Model Bisnis

Jan 28, 2020 • 3 min read

Bagi suatu bisnis, hal yang terpenting adalah bisa mendapatkan customer baru kemudian mempertahankannya. Untuk mewujudkan hal tersebut, salah satu cara yang paling efektif dilakukan yakni dengan menerapkan program loyalty. Dengan keberhasilan program loyalty, customer Anda tentu akan kembali lagi dan terus menjadi pelanggan.

image 72 (1)

Selain itu, menurut studi yang dilakukan oleh Bond dan Visa, 81 persen konsumen setuju bahwa program loyalty itulah yang membuat mereka mau untuk terus berlangganan brand kesukaan mereka. Di samping itu, rata-rata konsumen mau menghabiskan biaya 33 persen lebih banyak untuk berbelanja, ketika mereka sudah bergabung dengan program loyalty.

Ini berarti bahwa, begitu Anda sudah memutuskan untuk membuat program loyalty, maka Anda perlu mengelolanya dengan tepat. Untuk itu, Anda bisa menerapkan strategi yang jitu agar program loyalty Anda sukses.

Pada dasarnya, program loyalty Anda harus bisa memberikan reward yang diinginkan para konsumen, di mana reward tersebut bisa didapatkan oleh mereka dengan cara yang cukup mudah dan cepat. Namun, bukan berarti reward diberikan secara cuma-cuma. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka Anda bisa mencoba cara-cara berikut ini untuk merancang program loyalty:

Berikan Kemudahan Transaksi untuk Mendapatkan Reward

Sekurang-kurangnya, 80 persen dari transaksi jual beli pada bisnis Anda, harus memberikan reward untuk customer. Sebab, banyak penjual yang membuat peraturan sulit bagi customer-nya jika mereka ingin mendapatkan reward. Jadi, ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi customer, bahkan hanya untuk mendapatkan reward berupa satu atau dua poin, sebagai contohnya.

Padahal, cara ini justru membuat customer makin enggan mengikuti program loyalty Anda. Mereka merasa bahwa Anda mempersulit mereka, dan hanya ingin mencari keuntungan semata tanpa mempedulikan keinginan customer. Ini juga bisa menciptakan perspektif yang negatif tentang bisnis Anda. Maka dari itu, mulailah dengan membuat pilihan reward yang mudah untuk didapatkan customer.

Mengatur Batas Waktu Tepat untuk Pemberian Reward

Kita ambil contoh sederhana, saat Anda berbelanja baju di department store mall, biasanya ada layanan diskon untuk minimal pembelian Rp150.000, jadi Anda mendapat potongan harga Rp30.000 untuk belanja berikutnya dengan total minimum Rp100.000, yang hanya berlaku dengan menunjukkan struk belanjaan pertama Anda, selama tiga hari ke depan. Sederhananya, setelah Anda belanja Rp150.000, jika Anda berbelanja lagi sebesar minimal Rp100.000 maka akan ada diskon Rp30.000.

Contoh ini menunjukkan bahwa Anda perlu menerapkan langkah yang sama untuk pemberian batas waktu kepada customer. Beri batasan waktu paling lama 30 hari, untuk customer yang ingin mengklaim reward-nya. Sebab, jika terlalu lama melebihi periode tersebut, bisa-bisa customer malah lupa dan tidak terpikir untuk belanja lagi di tempat Anda. Sementara, kalau batas waktunya mepet, customer juga kesal karena belum tentu mereka sedang ingin berbelanja sebanyak itu untuk bisa mendapatkan reward.

Berikan Reward yang Benar-Benar Berharga dan Bernilai

Menurut riset yang dilakukan oleh SquareUp, customer mau terus berlangganan program loyalty Anda jika reward yang mereka dapatkan dari keanggotaan tersebut, bernilai minimal 50 persen dari ticket value Anda, dan 10 persen dari biaya belanja yang mereka habiskan untuk bisa mendapatkan reward.

Artinya, Anda bisa memikirkan matang-matang tentang reward yang akan diberikan untuk customer. Pastikan reward tersebut benar-benar merupakan hal yang bernilai, dengan “harga” layak dan sesuai untuk nominal pembelian customer tersebut. Dengan begini, Anda bisa membuat customer senang dan puas, sehingga mereka akan terus mengikuti program loyalty Anda.

Profile

Clara Alverina

I'm marketing enthusiastic and inherently understands that the customer is the single most valuable asset an organization can have, and driven by the unrelenting pursuit of customer-retention focus, engagement and customer experience.