Pelajaran Finansial Penting dari Krisis COVID-19 untuk Bisnis

Jun 23, 2021 • 2 min read

Financial Lessons from the COVID-19 Crisis for Businesses

Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung telah memperlambat jalannya bisnis dimana-mana, mulai dari bisnis kecil sampai besar. Dibutuhkan kemampuan untuk beradaptasi agar bisnis tetap bertahan. Setelah lebih dari setahun dalam pandemi, banyak pelajaran penting yang dapat dipetik bisnis, terutama dalam hal mengelola keuangan. Inilah pelajaran finansial penting yang bisnis Anda dapat pelajari!

  1. Catat semua transaksi keuangan
    Usahakan agar Anda sedetail mungkin dalam mencatat pemasukan dan pengeluaran. Meskipun bisnis Anda sedang berjalan lambat dan tidak banyak transaksi yang berlangsung, semua tetap perlu Anda catat. Jika bisnis Anda memiliki pembayaran yang masih berlangsung dan perlu dibayar, catat dan mulai rencanakan bagaimana Anda bisa melunasinya tepat waktu. Mencatat juga membantu Anda mengidentifikasi produk dan layanan Anda yang membawa revenue paling banyak, dan aktivitas operasional apa yang paling memakan biaya, sehingga Anda bisa mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan berhemat.

  2. Pertimbangkan sebelum membuat pinjaman
    Membuat pinjaman adalah opsi menarik bagi banyak pebisnis UMKM yang butuh modal lebih, ataupun untuk bertahan. Jika dapat dikelola dengan baik, pinjaman memang bisa menjadi solusi cepat di tengah situasi darurat. Namun, pertimbangkan matang-matang sebelum membuatnya. Tetap realistis dan estimasi apa pinjaman beserta bunganya dapat Anda bayar kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. Perkirakan dari revenue dan kas bisnis Anda. Jika memang dapat terbayar, Anda bisa membuat pinjaman, tapi jika tidak, Anda bisa mencari solusi lain.

  3. Siapkan dana darurat
    Di awal pandemi COVID-19, banyak bisnis terpuruk karena tidak siap dan tidak punya rencana cadangan. Saat ini pun, kita tidak tahu kapan krisis ini akan berlalu  dan apakah akan ada krisis lain di masa mendatang. Jadikan pandemi ini pengingat akan pentingnya dana darurat. Sisihkan dana sebisa mungkin untuk krisis di masa depan, targetkan agar dana ini cukup untuk mengelola bisnis selama beberapa bulan. Jangan tergoda menggunakan dana tersebut selain untuk masa krisis.

  4. Kenali pentingnya pelanggan
    Krisis ini juga telah mengajarkan kita semua akan pentingnya customer loyalty, dan betapa pelanggan loyal lebih berharga dari pelanggan baru. Saat bisnis perlu menghemat biaya dan pelanggan pun lebih segan mengeluarkan uang, sangat berharga untuk memiliki pelanggan loyal yang masih bertahan dan bahkan merekomendasikan bisnis Anda pada teman dan keluarga. Maka, pastikan Anda tetap menjaga hubungan ini dengan memberikan produk dan layanan yang konsisten, dan cepat tanggap terhadap kebutuhan mereka.

Saat bisnis menunjukkan pada pelanggan betapa pedulinya mereka, pelanggan pun akan tetap setia dan mendatangkan revenue di tengah krisis. Karena itu, sangat penting mengetahui siapa pelanggan Anda, apa yang mereka suka, bagaimana perilaku mereka, dan tetap terhubung dengan mereka. Dengan meningkatkan customer loyalty dan customer retention, bisnis Anda semakin dapat bertahan di tengah krisis.

TADA telah membantu banyak bisnis dengan memberikan solusi loyalti dan retensi. Jangan ragu menghubungi kami untuk belajar lebih lanjut tentang fitur-fitur kami. Mari saling bahu-membahu mempertahankan bisnis di tengah krisis!

Profile

Yunny Yunita

A strategic planner with a passion for brand marketing and the written words. In her free time, she enjoys travelling, laughing, relaxing with a book near a scenic place, or better yet, all three at once!