Virtual Franchise: Ciptakan Channel Penjualan Baru

Topics:

Jul 2, 2020 • 4 min read

Dalam 10 tahun terakhir, sistem bisnis semakin berubah dari yang tadinya fisik menjadi virtual. Ini masih terus berlangsung hingga sekarang termasuk bisnis franchise. Sedikit berbeda dari konsep yang konvensional, virtual franchise membantu Anda untuk mengembangkan brand Anda dengan bantuan customer sebagai franchisee melalui apps atau website. Salah satu contoh yang paling sederhana yakni ketika customer Anda membeli produk di dalam app dan mereka diminta untuk “beritahukan ke teman” atau “bagikan produk ini” ke teman-teman mereka sehingga Anda bisa mendapatkan lebih banyak customer potensial. Di sisi lain, franchisee mendapatkan reward seperti poin, voucher atau yang lainnya untuk digunakan pada pembelian berikutnya. Ini akan menciptakan simbiosis yang saling menguntungkan antara franchisor dan franchisee karena keduanya mendapatkan keuntungan yang diinginkan: penjualan dan reward yang sama-sama lebih tinggi. Anda bisa menciptakan channel penjualan baru dan di waktu bersamaan ini akan membuka peluang untuk Anda di masa-masa seperti sekarang.

email-marketing---VF-annoucement

Mengapa Pilih Virtual Franchise Sekarang?

Membangun bisnis Anda sendiri pasti banyak tantangannya, termasuk meningkatkan penjualan. Bahkan jika Anda sudah menghabiskan biaya besar untuk mempekerjakan ahli marketing, hal tersebut tidak menjamin bahwa bisnis Anda akan berkembang seperti yang diharapkan. Mari pindah ke strategi virtual yang lebih modern untuk mengelola bisnis. Istilah “virtual franchise” mengacu kepada simbiosis antara brand (franchisor) dan pembeli (franchisee/reseller). Dengan menjalankan virtual franchise, franchiser bisa memperluas pasar tanpa harus menghabiskan lebih banyak waktu, energi dan uang, karena pekerjaan mereka sudah dikerjakan oleh franchisee. Sebagai timbal balik, franchisee juga mendapatkan berbagai macam komisi, seperti reward poin, voucher dan sebagainya. Sekarang, pertanyaannya adalah, mengapa Anda harus berpindah ke virtual franchise? Berikut jawaban yang perlu menjadi pertimbangan Anda:

  • Tingkat Employment yang Tinggi Menciptakan Tren Self-Employing
    Menurut The Wall Street Journal, ada laporan yang menunjukkan bahwa jumlah orang yang kehilangan pekerjaan mencapai 22 juta atau setara 18% dari tingkat pengangguran. Angka ini tidak bisa dianggap remeh karena bisa saja menjadi semakin parah sewaktu-waktu, terutama jika COVID-19 masih menjadi pandemi global di seluruh dunia. Tingginya angka pengangguran seperti yang disebutkan memunculkan tren self-employment sehingga membuat orang-orang berlomba untuk mendirikan bisnis sendiri. Semakin banyak bisnis baru, pasar yang tersedia juga makin terbatas. Maka dari itu, Anda pasti membutuhkan strategi yang sangat efektif dan efisien untuk memperluas pasar tanpa harus mengorbankan terlalu banyak waktu, energi dan bujet, sehingga Anda bisa mendapatkan pembeli dan profit sesuai dengan target Anda.
  • Tingginya Penggunaan Social Media untuk Promosi dan Belanja
    Orang-orang sekarang ini berbeda dengan masyarakat sepuluh atau dua puluh tahun yang lalu, di mana penggunaan gadget masih belum populer. Kini, masyarakat tidak menggunakan social media untuk mencari teman baru. Mereka menggunakan teknologi agar lebih bermanfaat dengan mengubah media menjadi sarana promosi mereka. Memperkenalkan bisnis baru, menunjukkan produk dan jasa yang dijual kepada orang-orang, serta meminta konsumen untuk memberikan feedback yang baik kini semakin sering dilakukan. Secara mengejutkan, penggunaan social media ini terbukti cukup efektif untuk mendapatkan customer potensial dan membantu mereka untuk membuat buying decision. Virtual franchise membantu Anda untuk melakukan pekerjaan dengan efektif melalui bantuan franchisee sehingga Anda bisa menghemat waktu untuk melakukan hal-hal lainnya untuk membangun bisnis Anda.
  • Strategi yang Sudah Terbukti Efektif
    Virtual franchise merupakan sesuatu yang sangat layak dipertimbangkan sebagaimana fakta-fakta menyebutkan bahwa ini terbukti efektif. Salah satu contoh yang paling nyata yaitu KFC Pocket Franchise di China yang menggunakan social campaign untuk model bisnis baru mereka. Dengan menggunakan game yang menarik dan strategi lainnya, social campaign tersebut berhasil menghasilkan lebih dari 42 juta penjualan melalui direct sales lewat social media hanya dalam 120 hari. Anda kini bisa membayangkan betapa berkembangnya bisnis Anda jika mampu menggunakan strategi marketing virtual franchise.

Berbagai penjelasan tadi sudah membuktikan bahwa Anda perlu mengubah pemikiran dan mulai menggunakan simbiosis yang bermanfaat dan menguntungkan dengan customer Anda, secara virtual. Sampaikan kepada dunia tentang apa yang Anda punya dan betapa hebat perkembangan bisnis Anda tanpa harus terlalu memeras keringat. Mari berdiskusi untuk memahami lebih banyak tentang strategi digital reselling kami.

Let's Talk Virtual Franchise

Profile

Clara Alverina

I'm marketing enthusiastic and inherently understands that the customer is the single most valuable asset an organization can have, and driven by the unrelenting pursuit of customer-retention focus, engagement and customer experience.