Customer Segmentation untuk Industri Retail

Topics:

Agu 24, 2022 • 7 min read

customer segmentation

Customer segmentation dalam marketing penting untuk memperoleh keuntungan yang maksimal.

Dengan data pelanggan yang tersegmentasi dengan baik seperti contoh perilaku berbelanja, usia, jenis kelamin dapat menjadi dasar analisis untuk mengelompokkan pelanggan.

Hal ini penting untuk semua industri, termasuk retail yang banyak bergantung pada loyalitas customer untuk keberlangsungan bisnis.

Untuk memahami mengenai customer segmentation untuk industri retail lebih lanjut, berikut ulasannya.

Pengertian Customer Segmentation

Melansir laman Qualtrics, customer segmentation adalah proses di mana Anda membagi pelanggan Anda berdasarkan karakteristik umum - seperti demografi atau perilaku, sehingga Anda dapat memasarkan kepada pelanggan tersebut secara lebih efektif.

Selain demografi, customer segmentation juga dapat dilakukan berdasarkan jenis kelamin, usia, agama, kebangsaan, budaya, profesi, serta preferensi pelanggan. 

Customer segmentation ini memiliki manfaat agar penjualan produk industri retail dapat meningkat. Dengan memahami customer segmentation, Anda bisa menentukan strategi pemasaran kedepannya, dan dapat mengevaluasi produk mana yang paling banyak diminati pelanggan, dan mana penjualan produk yang kurang. 

Mengenal Jenis-jenis Retail

Untuk memahami mengenai customer segmentation lebih lanjut, berikut adalah jenis-jenis retail yang perlu Anda ketahui, yaitu sebagai berikut:

1. Organized retail 

Jenis retail yang pertama adalah organized retail. Ini merupakan rantai retail besar yang dijalani dengan teknologi terbaru, transparansi akuntansi, manajemen supply chain dan sistem distribusi yang baik.

Pada umumnya, organized retail ini memiliki berbagai macam jenis produk yang tersebar di seluruh negeri. Selain itu, produk-produk yang didapatkan organized retail ini berasal langsung dari produsen atau manufaktur. Contoh dari retail jenis ini adalah Hypermart dan Alfamart. 

2. Unorganized retail 

Jenis retail yang kedua adalah bisnis retail kecil yang dimiliki seseorang tanpa bantuan teknologi dan akuntansi yang khusus.

Berbeda dengan organized retail, unorganized retail ini biasanya hanya menyediakan produk lokal dan memungkinkan untuk melakukan proses tawar-menawar. Produk yang didapatkan berasal dari wholesaler dan beroperasi secara lokal saja. 

Contoh Segmentasi Pelanggan di Industri Retail

Untuk segmentasi pelanggan secara tepat di industri retail, berikut adalah contoh-contohnya yang dapat Anda aplikasikan.

1. First-time purchaser

Segmentasi pertama yang perlu industri retail miliki adalah pelanggan yang pertama kali membeli produk Anda. Anda perlu terhubung dengan first-time purchaser agar mereka menjadi pembeli yang loyal di kemudian hari.

Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara pemasaran email kepada pelanggan. Pastikan pelanggan sudah mendaftar untuk mendapatkan pesan-pesan marketing. 

2. Loyal customers

Segmentasi penting yang selanjutnya di industri retail adalah pelanggan setia. Anda perlu memperlakukan dengan baik pelanggan setia Anda, sehingga mereka tidak berpindah ke merek lain.

Caranya adalah dengan menganalisis data pelanggan, seperti berapa total pembelanjaan. Selain itu, Anda bisa memberikan penawaran menarik seperti diskon loyalitas eksklusif. Dengan begini, pelanggan akan merasa spesial dan dihargai. 

3. Customer yang memiliki order value rendah atau tinggi

Selanjutnya adalah segmentasi customer yang memiliki order value rendah atau tinggi. Dengan memiliki segmentasi pelanggan ini, Anda dapat menyesuaikan pesan Anda ke pelanggan yang berbeda-beda.

Untuk customer yang memiliki value rendah, Anda dapat mengirim kampanye email diskon atau pengiriman gratis. Sedangkan untuk customer yang memiliki value tingga, Anda bisa mengirimkan konten yang lebih eksklusif seperti bundel khusus.

4. Customer yang lapsed

Mengidentifikasi pelanggan yang lapsed juga penting untuk segmentasi. Strateginya adalah Anda perlu untuk memberikan pesan yang berbeda, seperti bagaimana pengalaman berbelanja dan memberikan tampilan produk-produk terbaru.

Selain itu, Anda juga bisa menawarkan insentif yang menarik agar mereka kembali membeli produk-produk Anda seperti kupon pembelanjaan dan yang lain sebagainya. 

5. Subscriber yang tidak engage

Walaupun Anda tetap mencoba melibatkan pelanggan email, beberapa dari mereka kemungkinan besar tidak tertarik. Anda perlu untuk mengidentifikasi pelanggan begitu mereka tidak aktif dan libatkan mereka kembali. 

6. Perangkat yang digunakan

Contoh segmentasi yang selanjutnya adalah berdasarkan perangkat yang digunakan oleh pelanggan.

Dengan begitu industri retail dapat mengidentifikasi perilaku berbelanja pelanggan dan menetapkan strategi promosi kedepannya. Seperti apakah pelanggan lebih suka menggunakan smartphone untuk berbelanja dan lain-lain. 

7. Lokasi

Berikutnya adalah segmentasi pelanggan melalui lokasi. Dengan segmentasi ini, Anda dapat menentukan produk yang berhubungan dengan kondisi wilayah target pelanggan Anda.

Misal, lokasi terdapat banyak sekolah atau universitas, Anda dapat membuka bisnis ritel yang menyediakan peralatan sekolah dan perlengkapan lainnya. 

8. Level pendapatan

Contoh selanjutnya adalah segmentasi berdasarkan income level pelanggan.

Contohnya, jika target pelanggan Anda merupakan keluarga dengan pendapatan tinggi, Anda bisa menjalankan bisnis ritel supermarket dengan harga produk yang lebih tinggi dibandingkan dengan retail lain pada umumnya. 

9. Jenis kelamin dan usia

Untuk bisa sukses menjual produk, Anda juga perlu untuk memiliki segmentasi pelanggan berdasarkan jenis kelamin dan usia.

Seperti contoh, jika Anda produsen skincare, Anda bisa segmentasi produk apa yang cocok untuk wanita berumur 40 tahun dan produk skincare apa yang sesuai untuk usia remaja. 

Manfaat Segmentasi Pelanggan di Industri Retail

Di bawah ini merupakan beberapa manfaat dari segmentasi pelanggan di industri retail, yaitu sebagai berikut:

1. Mengindividualisasikan pelanggan

Manfaat yang pertama adalah untuk individualisasi pelanggan. Dengan segmentasi ini, Anda dapat mengelompokkan pelanggan agar proses pemasaran menjadi lebih terarah. 

2. Mengumpulkan lebih banyak data untuk meningkatkan bisnis

Data pelanggan merupakan kunci untuk strategi promosi bisnis kedepannya.

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan data, baik secara langsung maupun tidak langsung. Seperti contoh survei kunjungan toko, survei kepuasan produk, survei pasca-pembelian.

3. Meningkatkan campaign marketing

Dengan memiliki segmentasi pelanggan, Anda dapat meningkatkan kampanye pemasaran kedepannya.

Seperti contoh, pada segmentasi pelanggan first-time purchaser, Anda dapat mengirimkan pesan selamat datang melalui email untuk menghargai sehingga mereka bisa menjadi pelanggan yang loyal dan membeli produk Anda di kemudian hari. 

Tingkatkan Pelanggan yang Loyal dengan Program Loyalitas

Program loyalitas dapat menjadi salah satu tools untuk meningkatkan loyalitas dan retensi pelanggan yang lebih baik untuk industri retail. Program loyalitas dengan reward menarik dapat membantu meningkatkan basket size dan juga volume belanja customer karena untuk setiap pembelian akan mendapatkan loyalty point yang bisa ditukar dengan berbagai hadiah menarik.

Tada sebagai platform loyalty & reward terpercaya di Indonesia sudah berpengalaman membantu ratusan brand lokal dan global dalam membuat program loyalty untuk brand mereka. Request demo kami sekarang untuk mengetahui bagaimana Tada dapat membantu bisnis Anda.

Request a Demo