Di masa sekarang, mobilitas dengan menggunakan layanan transportasi menghadapi tantangan yang semakin besar, terutama adanya ketidaksetujuan dari berbagai pihak terhadap perubahan yang bisa membawa kemajuan. Namun, sebenarnya semua hal ini sangat wajar. Semua aspek teknologi, terutama yang bisa berdampak terhadap transformasi atau perubahan apapun itu, menghadapi tantangan tersebut.
Kota yang pandai mengelola sistem transportasinya, berarti mampu mendukung mobilitas masyarakatnya dengan baik. Mereka mampu membuat konsep yang kompleks, untuk diterapkan oleh setiap elemen masyarakat termasuk pihak yang berwenang, dalam rangka mendukung sistem transportasi yang tepat. Ini bisa menciptakan standar kehidupan yang lebih tinggi bagi warga kota.
Caranya dengan memberikan solusi untuk berbagai masalah transportasi, terkait kemacetan, polusi, keselamatan warga di jalan, hingga akses ke seluruh fasilitas publik. Semuanya bisa diakses masyarakat melalui satu macam aplikasi yang menghubungkan setiap aspek layanan transportasi tersebut. Jadi, masyarakat dimudahkan dengan akses bantuan langsung yang lebih cepat melalui aplikasi, yang bisa mereka akses di mana pun.
Tantangan Menggerakkan Warga Kota untuk Menerima Perubahan
Meskipun perubahan tersebut merupakan hal yang sangat positif bagi masyarakat, namun terkadang cukup sulit mendorong kesadaran mereka untuk menerimanya. Sebab, perubahan pada sistem transportasi bisa mengubah semua kebiasaan lama masyarakat, terutama dalam melakukan mobilitas. Apalagi, jika program tersebut berkaitan dengan internet atau seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yakni diterapkan melalui aplikasi mobile yang terintegrasi.
Salah satu contoh aplikasi untuk kemudahan transportasi ini adalah apps ojek online dan taksi online. Dengan konsep yang sederhana, aplikasi berbasis transportasi tersebut membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat, bahkan di seluruh Indonesia. Hal ini juga berkaitan dengan peranan pemerintah dalam mengesahkan aplikasi transportasi online. Di mana ini bertentangan dengan konsep tradisional menggunakan kendaraan pribadi maupun sarana transportasi umum. Konsep strateginya berkaitan dengan program loyalty yang menarik orang-orang untuk menggunakan alat transportasi umum yang bisa dipesan secara online.
Program Loyalty di Bidang Transportasi Sudah Ada Sejak Lama
Di Amerika Serikat, program loyalty sudah ada sejak akhir tahun 1700-an. Namun, program tersebut benar-benar diterapkan pada tahun 1981, di mana ketika itu American Airlines memperkenalkan program Aadvantage mereka. Konsep bepergian naik pesawat milik maskapai penerbangan dianggap sangat menarik saat itu. Apalagi, para karyawannya bisa bepergian naik pesawat American Airlines kemudian mereka akan mendapatkan poin. Nantinya, poin yang sudah terkumpul bisa digunakan untuk membayar biaya liburan mereka. Ini menjadi lompatan cukup besar menuju program reward yang akhirnya mulai aktif diterapkan di awal abad ke-20.
Berlakunya Program Loyalty dalam Segala Aspek di Masa Kini
Apapun bidang usaha Anda, Anda bisa mengaitkan program loyalty bisnis Anda tersebut dengan fasilitas transportasi. Contohnya seperti ini, misalkan saja bisnis Anda bergerak dalam bidang kuliner roti bakar, maka Anda bisa bermitra dengan layanan transportasi online, seperti misalnya ojek dan taksi. Nanti ketika ada customer turun di kawasan dekat outlet roti bakar Anda, maka customer tersebut bisa mendapatkan potongan harga Rp5.000 untuk semua jenis roti bakar apabila dia membelinya.
Selain itu, Anda juga bisa menawarkan pemberian voucher dan reward berupa poin dari kuliner roti bakar Anda untuk customer yang naik ojek online dengan nominal pembayaran minimal sekian rupiah. Nanti, poin yang sudah terkumpul bisa ditukarkan gratis dengan satu menu di tempat Anda. Kelebihan bermitra dengan layanan transportasi ini, yaitu bisa menjangkau lebih banyak customer karena semua orang mengakses fasilitas publik tersebut tiap hari bahkan setiap saat.