Mendapatkan dan mempertahankan customer itu bisa menjadi strategi yang cukup tricky. Namun, dengan adanya perubahan signifikan dalam bidang digital sekarang, pengaruhnya sangat terasa bagi perusahaan-perusahaan besar. Banyak brand besar memilih strategi digital untuk bersaing dengan para kompetitor. Tujuan dari strategi ini yaitu untuk mengarahkan customer dari melakukan transaksi belanja langsung menjadi berbelanja secara online, tanpa perlu bertatap muka dengan penjual atau pramuniaga atau kasir. Terutama, transaksi belanja tersebut dilakukan melalui aplikasi mobile, karena hampir seluruh masyarakat milenial menggunakan smartphone. Namun, hal tersebut juga membuat bisnis Anda menghadapi tantangan baru, yaitu menemukan cara terbaik untuk membuat transaksi penjualan tetap terasa personal, hangat, ramah, sehingga customer betah membeli produk dan layanan brand Anda.
Lantas, di dunia belanja online ini, bagaimana caranya brand bisnis tidak melibatkan manusia sama sekali dalam transaksi penjualan, namun tetap mempertahankan personal relationship dengan customer? Di sinilah pentingnya strategi customer retention. Sebab, jika Anda menerapkan customer retention secara tepat, maka pelanggan Anda akan betah untuk terus berlangganan. Bahkan, mereka bisa tetap loyal meskipun customer berbelanja secara online tanpa bertatap muka dengan penjual sama sekali.
Berikut adalah gambaran tentang pengaruh besar customer retention terhadap pertumbuhan bisnis di tahun 2020:
Media Advertising Bukan Lagi Menjadi Strategi Acquisition Melainkan Retention
Marketer di masa sekarang tidak hanya bertugas menjual produk dan layanan saja. Namun, mereka juga perlu mengedukasi customer, tentang keuntungan yang bisa didapatkan dari pelayanan brand tersebut. Jadi, pendekatan yang dilakukan dalam pemasaran ini, dilakukan berdasarkan preference customer itu sendiri. Ini dapat menciptakan engagement yang lebih kuat di antara brand Anda dan customer. Maka dari itu, marketer modern harus mampu menciptakan interaksi yang baik dengan customer, sehingga bisa tercipta engagement yang kuat. Contohnya, alih-alih melakukan re-targetting customer berdasarkan product interest mereka, Anda bisa memberikan edukasi kepada customer tentang manfaat dan keuntungan produk atau layanan Anda. Misalnya, Anda menjelaskan keuntungan yang dapat diperoleh customer dengan membeli sayur organik dari Anda, yaitu harganya terjangkau serta sayurnya lebih sehat karena bebas obat-obatan dan pestisida.
Mengetahui Kebutuhan Unik Customer Menjadi Hal yang Sangat Penting
Marketing dengan strategi yang personal itu terasa lebih menarik bagi customer. Amati kembali target customer engagement yang diinginkan oleh bisnis Anda, kemudian sesuaikan strategi marketing yang bisa memberikan pengalaman unik kepada customer, sehingga ini bisa menciptakan engagement. Terutama, jika Anda menjalankan bisnis e-commerce dengan platform seperti website dan blog, maka buatlah konten yang bisa dinikmati customer kapan saja, serta dapat membantu mereka untuk mencapai tujuannya, memenuhi kebutuhannya. Salah satu contoh konten yang paling menarik yakni video, dan ini bisa berupa iklan, informasi, hiburan, musik dan lainnya, sesuai dengan bidang bisnis Anda. Misalnya, jika Anda mengelola website tentang informasi kesehatan, maka Anda bisa membuat konten video yang berisi edukasi tentang healthcare, mungkin seperti pentingnya punya BPJS dan arahan untuk memiliki asuransi bagi yang memiliki dana.
Dapat kita simpulkan bahwa customer retention memiliki peranan besar yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bisnis Anda. Sebab, tanpa adanya retention maka bisnis Anda pun akan sulit untuk bisa bertumbuh dengan pesat. Ini karena customer yang loyal menjadi kunci penting dalam penjualan. Dengan loyalitas customer yang tinggi, mereka akan terus berbelanja produk dan layanan Anda, sehingga ini dapat meningkatkan revenue Anda.