Tahun 2025 diprediksi akan menjadi momentum penting bagi program loyalty. Strategi terus berkembang untuk memperkuat hubungan dengan customer dan channel partner setiap tahunnya.
Meski prediksi tren loyalty di setiap tahunnya umumnya memberikan insight menarik, penting bagi bisnis untuk tetap menyesuaikan prediksi tren dengan kondisi program loyalty masing-masing dan juga business goal yang ingin dicapai di 2025.
Tren Program Loyalty di 2025
1. Keamanan Data dan Pencegahan Fraud
Penipuan dan fraud dalam program loyalty terus meningkat, terutama pada perusahaan dengan sistem legacy yang rentan. Ancaman yang meningkat ini menyoroti perlunya peningkatan kontrol fraud yang sesuai dengan standar keamanan platform keuangan.
Tahun 2025 diprediksi akan melihat lebih banyak bisnis mengadopsi sistem pencegahan penipuan yang andal.
Approach ini akan melindungi poin loyalty layaknya aset keuangan, menjaga kepercayaan customer dan channel partner dan meningkatkan nilai program. Perlindungan semacam ini tidak hanya mengurangi risiko tetapi juga memperkuat hubungan jangka panjang dengan member program loyalty.
2. Personalisasi Berbasis AI
Kemajuan AI memungkinkan brand memberikan pengalaman yang lebih personal ke membernya. Di 2025, AI akan memperluas hyper-personalisasi, memanfaatkan big data untuk menciptakan interaksi yang lebih relevan dan natural.
Misalnya, integrasi chatbot berbasis AI dalam layanan WhatsApp bisa menciptakan pengalaman personal berskala besar, memperkuat hubungan antara brand, pelanggan, dan channel partner. Selain itu, di tahun 2025, brand akan semakin memanfaatkan solusi martech berbasis API untuk menciptakan touch point yang dipersonalisasi di sepanjang customer dan channel partner journey.
3. Integrasi Teknologi
Platform mobile, WhatsApp, dan alat digital lainnya sangat penting dalam mentransformasi program loyalty, membuatnya lebih sederhana, lebih menarik, dan dapat diakses oleh semua key stakeholder.
Pada tahun 2025, brand harus mempertimbangkan untuk mengintegrasikan teknologi-teknologi ini untuk menyederhanakan experience customer dan channel partner, menawarkan cara-cara yang mudah dan intuitif untuk mendapatkan poin dan menukarkannya ke berbagai hadiah, seperti:
- Kemudahan aksesibilitas: Penukaran poin melalui WhatsApp chatbot.
- Proses yang seamless: Pembayaran menggunakan poin di checkout dengan scan QRIS.
Di Indonesia, adopsi QRIS yang meluas menjadi peluang besar untuk meningkatkan engagement program loyalty secara efisien.
4. Menyederhanakan Loyalty Engagament
Program loyalty menjadi lebih inklusif dengan mengadopsi mekanisme earn-and-burn yang lebih sederhana. Pendekatan seperti micro redemption, misalnya, memungkinkan member untuk menukar poin mereka ke berbagai hadiah tanpa harus menunggu mengumpulkan poin lebih banyak lagi.
Pendekatan ini tidak hanya menarik member baru, tetapi juga meningkatkan retensi dengan memastikan bahwa setiap interaksi terasa bermanfaat. Dengan meminimalisir hambatan untuk berpartisipasi, brand dapat menciptakan value aksesibilitas dan relevansi, dan mendorong engagement, sehingga loyalitas pun terbangun secara alami.
Pada tahun 2025, fokus pada mekanisme yang disederhanakan ini akan membantu bisnis meningkatkan akuisisi dan retensi sambil menumbuhkan rasa hubungan yang berkelanjutan dengan audiens mereka.
5. Reward yang Cepat dan Fleksibel
Pelanggan modern menginginkan proses penukaran reward yang cepat, mudah dan sederhana. Diskon langsung, e-voucher, dan item fisik menjadi favorit. Maka, brand perlu menyederhanakan proses penukaran poin loyalty dan memperbanyak opsi hadiah yang relevan.
Kemudahan seperti “bayar dengan poin” saat checkout atau membayar di counter akan menjadi daya tarik besar, terutama di pasar yang sudah familiar dengan transaksi digital seperti Indonesia. Di sisi lain, fleksibilitas ini juga menguatkan hubungan dengan channel partner melalui opsi penukaran yang banyak, bisa dipilih dan prosesnya cepat.
Jangan Lupakan Fundamental
Mengikuti tren memang penting, tetapi melompat terlalu cepat tanpa mempertimbangkan kondisi bisnis bisa menjadi bumerang. Teknologi seperti AI atau platform digital memang menjanjikan, namun implementasinya harus disesuaikan dengan kebutuhan nyata program loyalty Anda.
Sebelum mengadopsi tren baru, pastikan Anda telah memperkuat elemen fundamental berikut:
- Customer and Partner Buyer Journey: Pahami perjalanan pelanggan dan channel partner Anda. Identifikasi momen penting yang memengaruhi keputusan mereka untuk terlibat lebih dalam dengan program loyalty Anda.
- Behavioral Insights: Perhatikan perilaku pelanggan dan channel partner. Data ini memberikan insight berharga untuk menciptakan pengalaman yang relevan dan personal.
- Manajemen Data yang Akurat: Data adalah aset utama dalam program loyalty. Sistem yang terorganisir dan validasi data yang rutin sangat penting untuk menjaga relevansi dan efektivitas program.
- Efisiensi Operasional: Jangan sampai kompleksitas teknologi baru justru menghambat operasional. Fokuslah pada proses yang mudah dan efisien untuk semua key stakeholder.
Dengan membangun fondasi yang kokoh, teknologi seperti AI atau integrasi platform digital akan lebih mudah diterapkan dan memberikan hasil yang nyata. Sebaliknya, tanpa dasar yang kuat, adopsi teknologi canggih bisa menjadi investasi yang tidak efektif dan bahkan berisiko.
Hindari Mengikuti Tren yang Kurang Relevan
Tren seperti blockchain dan NFT memang terdengar menarik, tetapi relevansi praktisnya untuk program loyalty masih terbatas. Daripada mengejar tren sesaat, brand sebaiknya fokus pada solusi nyata yang menawarkan nilai jangka panjang.
Moving Forward
Tahun 2025 akan menjadi era di mana kesuksesan program loyalty bergantung pada keseimbangan antara penguatan fundamental dan adopsi inovasi baru. Dengan memperhatikan keamanan, personalisasi, dan fleksibilitas, brand dapat membangun program yang relevan dan memberikan nilai jangka panjang.
Kuncinya ada pada strategi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis sekaligus melibatkan key stakeholder secara mendalam. Dengan demikian, loyalitas bukan hanya sekadar target, tetapi juga hasil dari hubungan yang kokoh dan berkelanjutan.