Alasan Pentingnya Retention Marketing untuk Kesuksesan Bisnis

Des 20, 2019 • 3 min read

Seiring perkembangan zaman, banyak cara yang bisa membuat marketing semakin efisien. Retention marketing sendiri bukan merupakan sesuatu yang baru. Apalagi, di era digital seperti sekarang. Untuk mempertahankan customer, semuanya semakin mudah saja. Dengan koneksi internet, bisnis e-commerce Anda bisa terhubung dengan customer selama 24 jam, di mana pun mereka berada. Maka dari itu, persaingan dengan kompetitor juga semakin ketat.

 

image 33 (1)

 

Kini waktunya Anda menerapkan strategi retention marketing yang tepat untuk bisnis Anda. Sayangnya, banyak perusahaan yang belum memahami betul pentingnya retention ini. Untuk itu, mari baca ulasannya lebih lanjut.

Memahami Pengertian Retention Marketing

Retention marketing merupakan konsep yang sangat jelas dan terarah. Biasanya, retention marketing didefinisikan sebagai aktivitas yang dilakukan suatu bisnis untuk mengubah pembelinya menjadi repeat customer, dan meningkatkan profitabilitas dari pembelian yang mereka lakukan di masa mendatang.

Memang benar bahwa konsepnya sederhana. Oleh karena itu, sedikit bisnis yang menganggapnya sebagai prioritas dalam strategi marketing mereka. Biasanya, kebanyakan perusahaan itu mengutamakan acquisition, sehingga retention seakan berada dalam bayang-bayang acquisition. Seperti tidak terlihat. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk menyadari bahwa retention sebenarnya juga benar-benar penting.

Alasan Customer Retention Menjadi Aspek Vital dalam Bisnis

Seperti yang telah dijelaskan, customer retention baru diterapkan oleh sedikit bisnis saja. Padahal, merancang strategi retention itu amat sangat penting.

Berikut alasan retention penting untuk bisnis Anda:

Biayanya lebih sedikit dibandingkan mendatangkan customer baru. Hal tersebut didukung oleh statistik dari Bain and Co., yang menunjukkan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk mendatangkan customer itu lebih besar hingga tujuh kali lipat. Sementara, kalau Anda sudah memiliki customer, lalu mengubah mereka jadi pelanggan, maka mereka akan loyal dan selalu kembali untuk membeli dari brand Anda. Akhirnya, biaya marketing Anda juga semakin menurun dan profit meningkat.

Repeat customer berbelanja lebih banyak. Rata-rata, repeat customer menghabiskan uang 33% lebih banyak daripada pembeli baru, untuk berbelanja. Customer yang sudah jadi pelanggan tetap mempercayai Anda, dan ini juga berpengaruh besar terhadap keputusan yang mereka ambil saat akan membeli produk dan layanan Anda.

Lebih mudah menjual ke customer lama. Berdasarkan temuan dari Adobe, customer yang sudah pernah membeli dari Anda, 9 kali lebih mungkin untuk kembali dan berbelanja di toko Anda lagi. Jadi, initial purchase yang dilakukan customer tersebut menjadi awal mula engagement mereka dan brand Anda. Jadi, selanjutnya kalau Anda ingin menjual produk atau layanan lagi kepada mereka, besar kemungkinan para customer tersebut akan mau membelinya.

Menumbuhkan Kembali Brand Loyalty yang Semakin Hilang

Tidak bisa dipungkiri bahwa untuk saat ini rasanya makin sulit mempertahankan loyalitas customer. Ini karena ada banyaknya pilihan yang tersedia untuk mereka. Attention span customer juga terus menurun, jadi mereka tinggal beli saja barang yang dibutuhkan dari iklan dan promo yang mereka lihat saat sedang browsing. Secara singkat, ada cara-cara yang bisa Anda lakukan untuk mengemalikan loyalitas customer Anda.

Anda bisa meningkatkan pelayanan dengan sebaik-baiknya dan penuh keramahan, melayani secara personal sehingga membuat customer makin betah, mengadakan program loyalty dan membership yang menguntungkan customer, serta terus meningkatkan value dari produk dan layanan Anda sendiri. Dengan begitu, pelanggan Anda tidak akan pernah bosan dan senang terus berlangganan produk dan layanan brand Anda.

 

Profile

Clara Alverina

I'm marketing enthusiastic and inherently understands that the customer is the single most valuable asset an organization can have, and driven by the unrelenting pursuit of customer-retention focus, engagement and customer experience.