Hal Penting namun Sering Terlupakan oleh Para Marketer Pemula

Okt 22, 2019 • 3 min read

Dunia marketing dipenuhi dengan segala hal yang kompleks. Tidak jarang, apa yang terjadi di lapangan tak serta-merta sama persis dengan apa yang telah Anda pelajari, dan Anda kira sudah pahami. Maka dari itu, bagi para marketer baru yang akan memulai karier dalam dunia marketing, ada hal-hal yang perlu dipelajari serta dipahami betul. Jadi, Anda tidak akan kaget dan merasa bahwa Anda seharusnya memahami hal-hal tersebut lebih dahulu, sebelum terjun ke dunia marketing.

 

3 (udah 4, 78)

Berikut adalah hal-hal sederhana namun sangat penting dan mendasar tentang marketing:

Memahami Customer dengan Sangat Baik

Marketing diawali dengan menyelesaikan masalah customer. Jadi, cari tahu apa saja yang dibutuhkan customer dan kebutuhan mana yang paling penting bagi mereka. Pahami apa yang dicari mereka dari sebuah produk, cara customer mendeskripsikan produk Anda, bagaimana mereka bisa mempercayai suatu brand, serta apa yang tidak bisa didapatkan customer padahal mereka membutuhkannya.

Anda bisa mencari tahu karakteristik customer Anda, dan jika itu merupakan customer B2B atau business to business, ketahui apa profesi mereka, serta skala dan jenis industri perusahaan mereka. JIka Anda mempelajari cara berpikir customer, maka Anda bisa memahami value apa yang paling dicari mereka dari produk atau layanan Anda.

Segmentasi Marketing Sangatlah Penting

Marketing yang baik tergantung pada pemahaman Anda akan segmen pasar Anda. Bagilah market Anda menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari customer dengan karakteristik sama, sehingga tiap kelompok berbeda antara satu dengan lainnya. Kemudian, targetkan segmen yang terlihat paling berpotensi untuk membeli, atau sesuai dengan karakter brand Anda.

Gunakan segmentasi yang paling memudahkan Anda untuk memperkirakan prospek yang potensial. Jika memungkinkan, bagi market Anda ke dalam segmen berdasarkan produk atau layanan yang mereka cari. Begitu Anda selesai menentukan segmen Anda, maka Anda bisa menginvestasikan waktu untuk memprioritaskan customer tersebut, dan Anda boleh mengabaikan dahulu customer lainnya yang tidak potensial.

Tidak Menerapkan “PushMarketing karena Customer yang Memegang Kendali

Berkat kehadiran internet dan Google, customer bisa menemukan ratusan pilihan hanya dengan sekali klik. Selain itu, dengan adanya media sosial yang bersifat engaging bagi customer, para konsumen tidak lagi menggunakan media dengan cara lama seperti dahulu. Apapun yang Anda lakukan untuk menarik perhatian customer, harus menambah value terhadap kebutuhan mereka, artinya dapat menjadi solusi yang baik.

Artinya, akan lebih baik bila produk dan layanan Anda lebih menguntungkan customer, terutama bagi pekerjaan atau kebutuhan pribadi mereka, dan bukan semata-mata untuk keuntungan bisnis Anda. Prospek Anda jadi lebih mau melirik Anda serta tidak menganggap upaya marketing Anda mengganggu, jika Anda menunjukkan cara untuk membantu mengatasi masalah mereka. Bahkan sebelum internet booming seperti sekarang, push marketing sudah lama “mati”. Apalagi, dengan kehadiran internet, strategi push tersebut sudah terkubur dalam-dalam.

Tidak Hanya Mengukur ROI, namun Tingkatkan Angkanya

Marketing dapat diukur melalui statistik, dan jika Anda ingin menerapkan strategi pemasaran, maka akan lebih baik apabila Anda mengawalinya dengan metode pengukuran tersebut. Anda sebenarnya bisa lebih mudah memperkirakan bujet marketing apabila Anda menggunakan metode yang bisa mengukur atau memperkirakan hasil akhirnya.

Hampir semua elemen marketing dapat diukur sehingga Anda bisa mengetahui efeknya terhadap upaya pemasaran Anda. Elemen tersebut mulai dari direct mail, brand awareness, hingga tampilan landing page Anda. Anda bisa membuat target marketing yang lebih menguntungkan, bisa dilakukan berulang, mampu menjangkau lebih banyak audience, serta membangun brand Anda.

 

Profile

Clara Alverina

I'm marketing enthusiastic and inherently understands that the customer is the single most valuable asset an organization can have, and driven by the unrelenting pursuit of customer-retention focus, engagement and customer experience.