7 Kesalahpahaman Tentang Employee Recognition

Topics:

Jun 23, 2022 • 9 min read

employee-recognition

Penghargaan dan pengakuan di tempat kerja dipercaya bisa memotivasi karyawan dan meningkatkan produktivitas mereka. Karyawan lebih mungkin untuk mengambil inisiatif dan mencapai target KPI jika upaya dan kontribusi mereka dihargai.

Sebuah penelitian dari Gallup mengungkapkan jika alasan nomor 1 karyawan mengundurkan diri adalah karena merasa kurang dihargai. Situs officevibe juga menyebutkan jika 69% karyawan akan bekerja lebih keras jika mereka merasa usaha mereka lebih dihargai.

Dibandingkan beberapa dekade yang lalu, beberapa perusahaan kini telah mengubah cara pandang mereka terhadap karyawan dan pencapaian mereka.

employee-recognition (1)

Perusahaan sudah mulai terbuka dan menghargai jerih payah karyawan mereka. Meskipun sayangnya, masih banyak yang tidak mau beranjak dari cara tradisional.

Keengganan untuk mengubah cara mereka mengapresiasi karyawan sebagian besar bersumber dari kesalahpahaman.

Nah, berikut kami rangkum 7 kesalahpahaman tentang employee recognition yang seringkali menghambat rencana perusahaan untuk punya program employee engagement yang menarik untuk karyawannya.

1. Membuat program employee recognition memakan waktu

Perusahaan sering percaya bahwa menyiapkan platform atau program employee recognition adalah proses yang rumit dan memakan waktu. Mereka merasa bahwa untuk membuat program yang sesuai dengan nilai dan kebutuhan perusahaan akan membutuhkan waktu dan upaya yang signifikan.

Perusahaan juga merasa tidak yakin tentang kelancaran integrasi platform dengan service lain yang sudah digunaka di tempat kerja saat ini.

#Faktanya

Saat ini sudah ada platform SaaS untuk employee engagement dan recognition yang hadir dengan fitur yang dapat dikonfigurasi sesuai kebutuhan perusahaan dengan mudah dan juga bisa diimplementasikan dengan cepat.

Platform ini juga biasanya dapat terintegrasi dengan platform lain seperti HRMS, MS Teams, dan Slack.

2. Uang adalah pilihan hadiah terbaik

Banyak perusahaan percaya bahwa karyawan hanya membutuhkan gaji dan bonus. Jadi, jika mereka meningkatkan gaji, maka hal itu akan memotivasi karyawan dan mendorong mereka untuk bekerja lebih keras guna memenuhi tujuan dan target perusahaan.

Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya benar.

employee-recognition (2)

Sebuah studi yang dilakukan oleh Deloitte mengungkapkan bahwa perusahaan yang memiliki program recognition dan engagement terhadap karyawannya akan meningkatkan kinerja, produktivitas, dan engagement karyawan 14% lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memiliki program serupa.

Jadi, jika Anda memiliki turnover karyawan yang tinggi meskipun perusahaan Anda termasuk perusahaan dengan gaji tertinggi, inilah saatnya untuk memikirkan untuk segera memiliki program employee recognition.

#Faktanya

Pemberian reward berupa uang atau bonus hanyalah salah satu cara membuat karyawan lebih engage dalam pekerjaan. Menawarkan gaji yang baik tidak cukup untuk mendorong engagement dan loyalty jangka panjang.

Misalnya, jika karyawan tidak merasa dihargai, mereka cenderung menjadi malas terlibat, terlepas dari seberapa tinggi Anda menggaji mereka.

3. Program employee recognition tidak memiliki metrik yang terukur

Banyak perusahaan berpikir untuk tidak menerapkan employee recognition karena mengalami kebingungan bagaimana mengukur kesuksesan programnya.

Asumsi yang beredar, penghargaan dan pengakuan bagi karyawan tidak membutuhkan angka dan metrik tertentu. Padahal sebaliknya, employee recognition memiliki banyak aspek yang bisa diukur.

#Faktanya

Ada banyak KPI yang dapat digunakan untuk  mengukur keberhasilan karyawan termasuk skor survei engagement, shifting, jam pelatihan, NPS karyawan, dan banyak lagi.

Kuncinya adalah mengidentifikasi masalah spesifik yang ingin diselesaikan oleh perusahaan. Setelah Anda menerapkan program employee recognition, perhatikan pergerakannya; apakah tingkat kepuasan sudah bergerak ke arah yang sesuai dengan tujuan perusahaan? Jika tidak, lakukan penyesuaian yang bisa mengatasi masalah tersebut.

4. Biaya program employee recognition mahal tanpa ROI yang jelas

Banyak perusahaan yang merasa jika biaya employee recognition ini termasuk mahal dan tanpa adanya return of investment yang jelas. Menjalankan program ini selayaknya perusahaan hanya membakar habis uang tanpa ada keuntungan.

Tapi itu tidak benar; meskipun program insentif membutuhkan investasi keuangan yang besar, employee recognition seharusnya tidak dihitung sebagai beban operasional bisnis.

#Faktanya

Employee recognition bisa sangat hemat biaya bahkan gratis. Misalnya, dimulai dengan pemimpin dan manajer perusahaan yang mengambil langkah-langkah kecil namun konsisten untuk mengkomunikasikan penghargaan yang tulus dan personal kepada karyawan. Penghargaan bisa berupa kartu ucapan terimakasih, ataupun ucapan selamat ulang tahun secara personal.

The Incentive Research Foundation mengungkapkan dalam laporan Trends bahwa reward non-finansial, seperti penghargaan yang diungkapkan oleh seorang manajer, lebih efektif daripada tiga kali insentif berupa uang seperti bonus tunai, kenaikan gaji pokok, dan opsi saham.

5. Employee recognition hanya untuk karyawan terbaik

Sudah menjadi suatu kebiasaan jika perusahaan memberikan recognition hanya pada mereka yang memiliki kinerja diatas rata-rata. Dan berpikir bahwa recognition hanya layak diberikan pada karyawan dengan prestasi yang besar saja.

#Faktanya

Recognition tidak hanya untuk karyawan berkinerja tinggi saja tapi untuk semua orang. Karena realitanya, sebagian besar karyawan menginginkan pengakuan atas pekerjaan mereka terlepas pakah mereka yang terbaik atau biasa saja.

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh University of Southern California, London Business School, dan PwC, lebih dari 40% milenial mengharapkan recognition atas pekerjaan mereka setidaknya sebulan sekali atau lebih.

Kurangnya apresiasi dan pengakuan dapat memiliki efek merugikan pada perusahaan. Misalnya, penelitian Gallup menunjukkan bahwa "karyawan yang tidak merasa cukup diapresiasi, memiliki kemungkinan untuk resign di tahun depan".

6. Platform employee recognition itu mahal

Persepsi umum dalam perusahaan adalah bahwa platform recognition yang layak membutuhkan investasi keuangan yang besar. Selain itu, perusahaan juga perlu berinvestasi dalam melatih tim SDM mereka dalam menggunakan platform secara efisien, yang juga dapat menambah biaya keseluruhan penerapan platform tersebut.

Perusahaan khawatir jika platform employee recognition yang mahal mungkin menghabiskan anggaran program mereka secara keseluruhan dan hanya menyisakan sedikit untuk memberikan insentif.

#Faktanya

Saat ini terdapat teknologi platform employee engagement &Recognition berbasis cloud beroperasi pada model SaaS yang tidak memerlukan investasi besar di muka.

Platform ini memiliki harga fleksibel yang disesuaikan dengan fitur dan fungsi aktual yang digunakan serta jumlah pengguna aktif. Dengan sedikit riset, perusahaan dapat dengan mudah menemukan platform yang sesuai dengan anggaran mereka. 

7. Employee recognition hanya untuk perusahaan teknologi atau bisnis di industri kreatif

Mitos yang sedikit agak konyol adalah anggapan bahwa employee recognition ini hanya diperuntukkan bagi perusahaan teknologi dan industri kreatif karena hanya dua bidang itu yang membutuhkan dan dapat mengambil benefit dari program  ini.

#Faktanya

Ada prinsip universal yang dapat diikuti oleh setiap perusahaan untuk meningkatkan engagement dan loyalitas karyawan yang lebih tinggi, apa pun industrinya. Misalnya berapapun usia karyawan Anda, mereka sama-sama memiliki kebutuhan untuk diapresiasi dan dihargai dalam bekerja.

Untuk itu, program employee recognition ini penting dan dapat diaplikasikan ke semua jenis usaha, bukan cuma

Kesimpulan

Employee recognition dan penghargaan karyawan lebih dari sekadar memberikan hadiah atau  uang. Program-program ini dapat mengubah tempat kerja Anda dan membuatnya lebih produktif dan kolaboratif.

Sangat jelas bahwa kesalahpahaman umum tentang platform employee recognition tidak didasarkan pada kenyataan, tetapi lebih berkaitan dengan penolakan terhadap perubahan.

Padahal sebaliknya, perusahaan harus mempertimbangkan manfaat dari beralih ke digital dan fokus pada evaluasi platform yang paling cocok untuk mereka.

Sebagai end-to-end loyalty & rewards platform terbaik di Indonesia, Tada memiliki program khusus yang berkaitan dengan employee recognition. Solusi employee engagement dari Tada dapat membantu perusahaan merencanakan pemberian apresiasi dan reward yang komprehensif bagi karyawannya.

Ada berbagai fitur menarik, seperti penghargaan ulang tahun, dan anniversary, atau program khusus seperti Employee get Employee dimana karyawan Anda bisa mereferensikan teman-teman mereka untuk menjadi karyawan perusahaan Anda dan berikan reward kepada mereka saat proses rekrutmen selesai.

Selain itu, solusi employee engagement dari Tada memiliki pilihan hadiah yang beragam, mulai dari hadiah fisik hingga digital. Request demo kami sekarang untuk mengetahui lebih lanjut!

Request a Demo

Profile

Nuraini

Content marketing specialist