Langkah Penting Menghidupkan Customer Loyalty Melalui Strategi Reward

Okt 24, 2019 • 3 min read

Metode marketing atau campaign untuk branding mungkin cukup memberikan pengaruh terhadap profit Anda. Berkat strategi tersebut, Anda bisa memperoleh kenaikan revenue sehingga profit juga bertambah. Namun, apakah Anda pernah mempertimbangkan faktor psikologi manusia secara mendasar, saat menjalin koneksi dengan customer Anda? Apabila Anda mencari lebih banyak customer, terutama mereka yang loyal, mungkin ini saatnya Anda berpikir lebih jauh untuk melibatkan faktor kemanusiaan dalam strategi marketing Anda.

Jadi, coba pikirkan lagi, apa yang menarik customer secara psikologis? Adapun yang kita maksud di sini bukanlah menerapkan trik-trik khusus untuk membuat customer tertarik. Namun, Anda memang perlu menerapkan aspek-aspek psikologi dasar, yang bisa Anda libatkan dalam program loyalty Anda.

 

13 (udah 18, 89)

Loyalty Lebih dari Sekedar Program dan Memang Bergantung pada Reward

Anda mungkin berpikir, hanya dengan program loyalty saja Anda sudah bisa mendatangkan customer baru yang kemudian menjadi pelanggan tetap. Namun, ada aspek yang lebih mendalam untuk Anda pertimbangkan. Salah satu kunci keberhasilan program loyalty adalah pemberian reward.

Pengertian reward sangatlah luas, namun yang pasti tanpa adanya reward, program loyalty Anda mungkin tidak akan dapat berjalan menuju kesuksesan. Bahkan, program tersebut berisiko terhenti di tengah jalan. Akhirnya, customer Anda pun tidak jadi loyal terhadap brand Anda. Meski demikian, seperti yang telah disebutkan bahwa ada banyak aspek terkait faktor psikologis yang penting untuk Anda libatkan dalam upaya menjalin hubungan dengan customer Anda.

Aspek yang dimaksud yakni sebagai berikut:

Mengenali Customer dengan Baik

Berdasarkan hasil riset yang dipublikasikan di Forbes, customer sebenarnya senang diberi status Adapun status yang dimaksud yakni karakteristik, yang menurut para customer tersebut bisa menguntungkan mereka. Contohnya, untuk program loyalty Anda, ada tingkatan untuk member yang bergabung. Sebagai contoh lebih nyata yaitu program membership perusahaan besar, seperti member Executive Gold Star Costco versus member Gold Star reguler. Lalu ada juga member MVP Gold versus member MVP Alaska Airline. Kategori premium seperti ini dapat mendorong customer untuk berbelanja lebih banyak, karena mereka ingin meningkatkan status membership.

Jika Anda memberikan status demikian kepada customer, maka sangat mungkin mereka juga memberikan penilaian lebih untuk brand Anda. Anda bisa menerapkan ini dengan cara membuat tingkatan berbeda berdasarkan loyalty customer Anda. Cara ini juga dapat membuat customer paham, betapa bernilainya mereka bagi Anda. Anda bahkan bisa menciptakan program yang lebih terpersonalisasi, untuk memberikan customer experience yang berlandaskan hubungan antara Anda dan customer.

Memberikan Motivasi yang Positif

Pada dasarnya, program loyalty mengikuti teori reinforcement. Menurut psikolog Amerika, B.F. Skinner, konsep teori klasik ini berperan penting dalam berbagai aktivitas, contohnya mulai dari mengajari anak-anak di kelas, hingga memberikan kursus memasak untuk orang dewasa. Jadi, pada intinya, ketika seseorang sanggup melakukan suatu tindakan yang spesifik, mereka akan diberi reward. Ini juga dikenal dengan istilah positive reinforcement, yang mana diakui sebagai salah satu cara terbaik, untuk membentuk suatu pola perilaku.

Namun, Anda harus dapat menyeimbangkan segala aspek dalam positive reinforcement ini. Menurut statistik dari Forbes, tidak sedikit perusahaan yang mendapatkan efek negatif dari penerapan teori yang diberikan oleh perusahaan ini, karena mereka memberikan reward secara cuma-cuma, tanpa memperhatikan faktor spesifik seperti misalnya pengaruhnya bagi bisnis mereka. Sebaliknya brand yang tidak memberikan cukup reward di waktu yang juga tepat, bisa kehilangan loyalty customer-nya. Jadi, semuanya tentang menjaga keseimbangan program loyalty melalui pemberian reward dengan tepat.

 

Profile

Clara Alverina

I'm marketing enthusiastic and inherently understands that the customer is the single most valuable asset an organization can have, and driven by the unrelenting pursuit of customer-retention focus, engagement and customer experience.