Langkah Tepat Memulai Advocacy Marketing Di Era Digital

Mei 7, 2019 • 3 min read

 

businessmen-laying-blocks-wooden-steps-service-concept-business-success-business-strategy-planning-market-victory_34936-1702

Setiap marketer pasti mengetahui betapa pentingnya penilaian masyarakat terhadap sebuah brand terlebih lagi di dunia digital ini. Suara pelanggan menjadi salah satu pengaruh terbesar dalam menentukan keputusan pembelian terutama pada konsumen online.

Riset mencatat bahwa 80 persen pengguna media sosial memutuskan untuk membeli suatu produk berdasarkan unggahan dari orang-orang terdekat mereka seperti keluarga, teman, atau rekan kerja.

Hal ini sendiri dikenal sebagai advocacy marketing, di mana seorang konsumen melakukan pembelian berdasarkan referral atau rekomendasi yang diberikan oleh brand advocates, yang terdiri dari orang biasa dan konsumen lainnya.

Itulah mengapa penting bagi Anda untuk mempertimbangkan advocacy marketing sebagai salah satu strategi pemasaran utama dalam mengembangkan usaha. Bagi Anda yang baru pertama kali melakukan advocacy marketing, mulailah dengan hal berikut ini:

Kembangkan brand advocacy

Sebelum Anda mulai melangkah ke advocacy marketing, pertama-tama awali dengan brand advocacy terlebih dahulu. Secara sederhana, brand advocacy merupakan dukungan terhadap sebuah merek yang berasal dari konsumen. Untuk mencapai brand advocacy ini, sebuah merek pastinya harus dikenal terlebih dahulu dan memiliki image positif yang bisa memicu munculnya dukungan dari pelanggan. Untuk mendapatkan brand advocacy, ada beberapa cara yang bisa dilakukan tergantung pada dukungan yang Anda inginkan, yaitu jangka panjang atau jangka pendek.

Dukungan jangka pendek bisa didapatkan dengan paid advocacy yang dilakukan melalui bantuan para influencer atau sosok public figure. Sedangkan apabila Anda menginginkan dukungan jangka panjang, maka idealnya menempuh cara organik dengan mengajak konsumen untuk aktif berpartisipasi menyebarkan informasi positif mengenai brand Anda. Lebih sulit dan memakan waktu lama, namun hasilnya juga lebih baik dan Anda bisa mendapatkan dukungan dalam jangka waktu panjang.

Memobilisasi para brand advocates

Untuk membangun sebuah brand advocacy, dibutuhkan keseimbangan yang baik antara peran aktif konsumen dan juga insentif. Pada dasarnya, konsumen yang merasa puas dengan brand Anda tidak selalu akan menunjukkan dukungannya kecuali mereka diminta, atau merasa termotivasi dengan adanya rewards tertentu. Sangat penting untuk membuat para brand advocates ini mau terus menggunakan brand Anda sekaligus menunjukkan dukungannya secara aktif melalui media sosial.

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkan hal ini adalah dengan meningkatkan layanan pelanggan dan menjaga kualitas produk supaya selalu berada di atas ekspektasi konsumen. Ketika brand advocates mulai menunjukkan dukungan mereka, jelaskan dengan baik apa yang Anda harapkan dari dukungan tersebut. Misalnya saja Anda ingin komentar positif di setiap unggahan dari media sosial brand, content sharing melalui akun media sosial personal, atau berpartisipasi dalam event yang dibuat oleh perusahaan.

Konsisten pada advocacy marketing yang Anda lakukan

Apapun jenis usaha yang Anda lakukan, penting sekali untuk membangun advocacy marketing dengan fundamental yang kuat. Sebab advocacy marketing sendiri akan berlaku dalam jangka panjang dan bisa sangat berperan dalam meningkatkan bisnis yang Anda jalankan. Dalam prosesnya, Anda pun harus konsisten dengan selalu menunjukkan kepedulian kepada konsumen sehingga mereka tetap mau memberikan dukungan dan terlibat dalam setiap perubahan yang dilakukan oleh brand.

Pastikan juga konten yang Anda unggah di media sosial tidak menyinggung atau mengganggu ketenangan golongan tertentu. Sebab di era di mana konsumen online sangat mempercayai komentar dari orang lain yang dikenalnya, menjaga image sebuah brand menjadi hal terpenting yang perlu dilakukan.