Mengenal Advocacy Marketing, Cara Promosi Bisnis yang Efektif

Topics:

Jul 9, 2022 • 4 min read

mengenal advocacy marketing

Setiap perusahaan tentu memiliki divisi marketing yang secara umum bertanggung jawab dalam pemasaran produk. Meski demikian, promosi ternyata tidak harus selalu dilakukan oleh sales person, lho!

Bahkan konsumen sendiri pun bisa menjadi bagian dari marketing tanpa mereka sadari.

Hal ini dibuktikan melalui survei yang dilakukan oleh research organization Nielsen, di mana 83 persen konsumen menjadikan rekomendasi dari teman dan keluarga sebagai pertimbangan pertama saat berbelanja.

Dalam studi lain oleh Nielsen juga diketahui bahwa 66 persen konsumen mempercayai opini dari konsumen lain yang ditemukan secara online.

Dari kedua studi ini, dibuktikan bahwa memang konsumen memiliki peran besar dalam pemasaran sebuah produk. Nah, dalam hal ini, perusahaan bisa memanfaatkan advocacy marketing untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Apa Itu Advocacy Marketing?

Advocacy marketing sendiri merupakan salah satu strategi pemasaran di mana konsumen seolah menjadi sales person dengan merekomendasikan sebuah produk atau jasa kepada orang lain yang ada di sekitar mereka.

Namun berbeda dengan sales person yang memang dibayar untuk melakukan hal tersebut, konsumen di dalam advocacy marketing melakukannya atas dasar ketulusan.

Rasa puas akan sebuah produk atau jasa membuat mereka ingin membagikannya ke orang lain meski tanpa imbalan apapun. 

Pentingnya Advocacy Marketing dalam Bisnis

Ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan bisnis yang mengandalkan advocacy marketing dari pelanggan setianya. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan penjualan
  • Memperkuat brand awareness dalam jangka panjang
  • Tingkatkan citra brand 

Cara Membangun Advocacy Marketing

Namun dalam hal ini, perusahaan tentu tidak bisa 100 persen menyerahkan pemasaran kepada konsumen. Untuk memaksimalkan hasil dari advocacy marketing, dibutuhkan beberapa hal seperti berikut ini:

1. Konsistensi

Ya, konsistensi merupakan salah satu kunci yang harus dilakukan perusahaan jika ingin advocacy marketing berjalan dengan baik. Konsistensi ini meliputi semua hal, termasuk detail terkecil seperti respons dari customer service atau lamanya pengiriman produk.

Jika di website Anda tercantum produk akan sampai dalam waktu maksimal 1x24 jam, maka hal tersebut harus benar-benar dilakukan. Setiap pelayanan, sekecil apapun itu akan memiliki pengaruh besar terhadap kepercayaan dan kepuasan konsumen.

2. Ekspektasi konsumen

Saat konsumen membeli produk Anda, mereka pasti sudah memiliki beberapa ekspektasi, contohnya yang berasal dari iklan.

Misalnya saja, saat Anda menjual jam tangan dan dalam iklan disebutkan kalau produk tersebut tahan air, maka jelas ekspektasi konsumen juga akan berada pada level yang sama.

Jika ternyata konsumen mendapati jam tangan yang mereka beli rusak saat kehujanan, maka bisa dikatakan produk Anda tidak dapat memenuhi ekspektasi konsumen.

Dari sinilah konsumen akan merasa kecewa dan timbul ketidakpuasan terhadap produk Anda. Jika ada ketidakpuasan, maka tidak mungkin tercipta advocacy marketing.

3. Brand narrative

Brand narrative merupakan salah satu hal penting dalam advocacy marketing. Setiap harinya konsumen dibanjiri dengan berbagai iklan produk, jadi besar kemungkinan ada banyak brand yang hanya melintas begitu saja dalam ingatan mereka.

Untuk menjadi brand yang selalu diingat, Anda membutuhkan narasi yang kuat dalam iklan. Bisa melalui lagu, tagline, deskripsi singkat tentang brand dan produk, cara ini akan membantu konsumen lebih akrab dengan brand dan selalu mengingatnya.

Ketika 3 hal tersebut menjadi perhatian utama perusahaan Anda, maka secara tidak langsung tingkat kepuasan konsumen akan semakin tinggi. Hal ini akan membuat konsumen lebih mudah untuk membicarakan produk dan brand Anda kepada orang lain di sekitar mereka.

Advocacy marketing juga menjadi salah satu bentuk pemasaran yang sangat affordable, baik dari segi biaya maupun tenaga sehingga layak untuk Anda coba. Jangan sampai bisnis Anda melewatkan peluang advocacy marketing ini ya!