Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, membangun hubungan yang kuat dengan customer bukan lagi sekadar pilihan; hal ini adalah keharusan.
Program loyalty telah menjadi salah satu strategi paling efektif untuk meretensi pelanggan sekaligus meningkatkan revenue bisnis.
Statistik Customer Loyalty yang Perlu Anda Ketahui
Namun, mengapa program loyalty begitu penting? Mari explore beberapa statistik penting yang menggambarkan dampak program loyalty pada loyalitas pelanggan, sehingga Anda dapat merancang strategi yang relevan untuk 2025.
1. Biaya Akuisisi Pelanggan yang Terus Meningkat
Dalam lima tahun terakhir, biaya untuk mendapatkan pelanggan baru telah melonjak hampir 60% (Business Wire). Saat ini, rata-rata perusahaan kehilangan sekitar $29 untuk setiap akuisisi pelanggan baru.
Statistik ini menunjukkan bahwa meretensi pelanggan yang sudah ada jauh lebih hemat daripada terus mencari pelanggan baru.
Program loyalty membantu bisnis menciptakan alasan kuat bagi pelanggan untuk tetap setia, sehingga mengurangi ketergantungan pada akuisisi baru, mengurangi kerugian dan meningkatkan profitabilitas.
2. Generational Loyalty: Menyesuaikan Strategi Berdasarkan Generasi
Loyalitas pelanggan tidaklah seragam; setiap generasi memiliki pola yang berbeda. Menurut SAP Emarsys, loyalitas pelanggan menunjukkan variasi yang mencolok di antara segmen-segmen generasi yang berbeda:
- Milenial: 73%
- Gen Z: 66%
- Gen X: 68%
- Baby Boomers: 68%
Angka ini menunjukkan bahwa milenial memiliki tingkat loyalitas tertinggi, tetapi mereka juga menuntut pengalaman yang personal dan relevan.
Program loyalty yang dirancang khusus untuk setiap segmen generasi dapat memberikan pengalaman yang lebih berkesan dan meningkatkan loyalitas.
3. True Loyalty: Lebih dari Sekadar Poin
Tren lain yang semakin populer adalah pergeseran menuju ‘true loyalty’; hubungan yang didasarkan pada nilai emosional, bukan sekadar insentif atau diskon.
Menurut SAP Emarsys, antara 2021 dan 2024, true loyalty ini meningkat sebesar 26%, mencapai angka 34%. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan kini lebih menghargai hubungan yang bermakna dengan brand, yang bisa dibangun melalui program loyalty yang relevan secara emosional.
4. Silent Loyalist: Peluang yang Terabaikan
Fenomena menarik yang tercatat oleh SAP Emarsys adalah kemunculan ‘silent loyalist’ yang mencakup 53% konsumen pada 2024.
Mereka setia pada brand, tetapi jarang berinteraksi atau memberikan feedback. Segmen ini sering kali luput dari perhatian, meskipun mereka menawarkan potensi besar untuk peningkatan pendapatan jika diberikan perhatian lebih melalui program loyalty yang proaktif dan personal.
5. Dampak Customer Service pada Loyalitas
Kualitas layanan pelanggan sangat memengaruhi loyalitas. Pada 2024, 45% pelanggan beralih ke brand lain karena pengalaman customer loyalty yang buruk, naik dari 42% di 2023 (SAP Emarsys).
Angka ini menekankan hubungan langsung antara kualitas layanan dan retensi pelanggan. Memberikan layanan customer service yang konsisten dan berkualitas tinggi adalah hal yang sangat penting untuk mempertahankan loyalitas mereka.
Program Loyalty: Angka yang Berbicara
Jika Anda masih ragu dengan efektivitas program loyalty, statistik berikut ini mungkin akan meyakinkan Anda:
1. Penggunaan Program yang Meningkat
Di 2024, penggunaan program loyalty meningkat 28%. Ini menegaskan pentingnya menciptakan program yang relevan dan memberikan manfaat nyata bagi pelanggan (SAP Emarsys).
2. Insentif Meningkatkan Loyalitas
57% konsumen memilih tetap setia pada brand tertentu karena insentif seperti diskon, penawaran personal, atau hadiah loyalty (SAP Emarsys).
3. Mendorong Repeat Order
Sebanyak 83% pelanggan mengatakan program loyalty mendorong mereka untuk kembali membeli produk yang sama (Yotpo).
4. ROI Positif
90% pemilik program loyalty melaporkan ROI positif, rata-rata mencapai 4,8 kali lipat dari dana yang diinvestasikan (Antavo).
5. Pelanggan Menyesuaikan Pengeluaran
73% pelanggan bersedia mengatur pengeluaran mereka untuk mendapatkan manfaat lebih dari program loyalty (Bondbl).
Strategi untuk 2025: Memaksimalkan Program Loyalty
Memasuki 2025, bisnis perlu mengintegrasikan program loyalty ke dalam strategi utama bisnis mereka. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil:
- Personalisasi Pengalaman: Gunakan data pelanggan untuk menciptakan pengalaman yang relevan dan menarik.
- Fokus pada Emotional Loyalty: Bangun hubungan yang bermakna, bukan hanya sekadar memberikan diskon.
- Optimalkan Layanan Pelanggan: Pastikan pelanggan merasa didukung dan dihargai di setiap langkah journey mereka dengan brand Anda.
- Libatkan Silent Loyalist: Buat strategi khusus untuk menarik perhatian mereka dan meningkatkan interaksi.
Wrap up!
Program loyalty adalah kunci untuk mempertahankan pelanggan dan meningkatkan bisnis Anda di 2025 dan seterusnya. Dengan memanfaatkan data dan statistik yang relevan, Anda dapat menciptakan program yang tidak hanya meningkatkan loyalitas tetapi juga memperkuat hubungan dengan pelanggan.
Kini saatnya menjadikan loyalitas pelanggan sebagai prioritas utama dalam strategi bisnis Anda untuk tahun-tahun mendatang. Hubungi Tada untuk solusi platform loyalty & reward yang terpercaya dan aman.