Retention marketing kini semakin dikenal serta digunakan oleh berbagai bidang industri bisnis. Terutama bisnis e-commerce seperti blog hingga podcast. Namun, tidak sedikit juga orang yang belum mengenal betul tentang retention marketing. Sederhananya, retention marketing merupakan suatu tindakan yang dilakukan bisnis untuk meningkatkan kemungkinan customer membeli lagi, sekaligus menaikkan profit dari setiap pembelian yang dilakukan oleh customer tersebut. Strategi ini semakin gencar diterapkan oleh bisnis e-commerce. Jadi, pada intinya retention berfokus untuk membangun engagement dengan customer agar mereka kembali membeli di toko Anda, lagi dan lagi.
Retention Marketing: Salah Satu Strategi Pemasaran Terbaik
Apakah retention marketing merupakan satu-satunya cara untuk memasarkan toko Anda? Tentu saja tidak! Anda tetap perlu menerapkan digital marketing secara tradisional untuk mendapatkan customer. Baru setelah itu, Anda bisa melakukan retention marketing untuk meningkatkan ROI atau return on investment atau balik modal, dengan cara menggerakkan customer supaya belanja lebih sering di toko Anda.
Jadi, retention marketing itu membantu Anda untuk meningkatkan frekuensi pembelian customer atau seberapa sering customer membeli, serta menaikkan purchase rate atau kemungkinan pembeli untuk kembali. Saat kedua metrik tersebut meningkat, maka Anda sekaligus menaikkan customer lifetime value (CLV) yang akan memberikan profit dalam jangka panjang. Jadi, ini lebih bernilai daripada mendapatkan keuntungan untuk jangka pendek.
Acquisition Marketing vs Retention Marketing
Anda tidak akan dapat melakukan retention marketing tanpa ada acquisition marketing terlebih dahulu. Sebab, acquisition berfokus untuk mendatangkan customer baru ke toko Anda. Setelah Anda punya customer barulah Anda bisa melakukan retention. Jadi, pada dasarnya kedua metode ini merupakan tandem yang tidak bisa dipisahkan. Seperti halnya tim olahraga, ada lini yang menyerang dan ada yang bertahan. Satu tim takkan bisa menang jika hanya memiliki salah satunya saja. Ini juga berlaku untuk marketing. Retention berarti bentuk pertahanan, sementara acquisition adalah penyerangan bisnis Anda. Keduanya sama-sama mendominasi ritme ‘permainan’ Anda.
Mengapa Harus Memulai Retention Marketing?
Retention marketing memang menguntungkan, terutama untuk jangka panjang. Namun, banyak marketer yang belum menerapkan ini sepenuhnya. Jadi, sekarang sudah bukan zamannya transaksi pembelian yang hanya dilakukan sekali, setelah customer membeli dan membayar lalu mereka pergi. Ini adalah cara tradisional yang umumnya juga memerlukan lebih banyak biaya untuk pemasaran. Langkah ini juga dapat dikategorikan kurang efektif dan efisien.
Melakukan retention marketing berarti Anda memberikan pelayanan lebih untuk customer. Anda memberikan layanan secara personal yang berkesan karena benar-benar sesuai dengan apa yang customer mau. Ini efektif untuk meningkatkan ROI Anda. Selain itu, ketika retention marketing berhasil, maka kemungkinan customer kembali untuk membeli naik jadi 9 kali lipat, dibandingkan pembeli yang baru pertama kali melakukan pembelian.
Efektivitas Retention Marketing
Efektivitas strategi retention marketing itu bervariasi, tergantung pada produk dan layanan yang Anda jual. Contohnya, orang tidak akan sering belanja mesin cuci seperti mereka rajin membeli minuman kopi. Jadi, pada dasarnya semua bergantung kepada tipe bisnisnya juga. Menurut statistik dari Hubspot, yang berisi hasil pengamatan klien Sweet Tooth, ada peningkatan lifetime value sebesar rata-rata 40%, dan repeat purchase rate sebesar 20%, setelah dilakukannya retention marketing, seperti salah satunya dengan menerapkan program loyalty. Jadi, dapat disimpulkan bahwa retention marketing penting untuk menaikkan profit bisnis Anda.