Bisnis yang berhasil mempertahankan customer lama cenderung lebih mungkin untuk menumbuhkan angka revenue dalam jangka panjang. Semua bisnis ini mendapatkan keuntungan dari customer base yang aman di mana mereka membeli secara berulang dalam periode waktu yang rutin. Ini membuat perencanaan revenue dan biaya menjadi lebih mudah, serta pertumbuhan angka revenue juga terlihat lebih jelas. Dalam kondisi pasar yang kompetitif di mana customer sangat kritis terhadap perubahan harga, strategi customer retention sangatlah penting. Namun, banyak bisnis yang belum menerapkan strategi marketing yang penting ini.
Menggunakan Data Penjualan Sebagai Dasar Strategi
Sebelum Anda mempertimbangkan untuk merancang strategi customer retention, coba perhatikan kembali data penjualan internal Anda. Anda harus mengetahui angka yang menunjukkan seberapa sering customer berbelanja di toko atau perusahaan Anda, rata-rata jumlah transaksinya, serta tipe barang atau layanan yang mereka beli. Contohnya, jika Anda memiliki toko baju, maka Anda perlu punya daftar komprehensif untuk semua customer, baik mereka membeli sweater, kaos atau gaun; histori pembelian mereka; dan berapa banyak nominal yang mereka habiskan setiap kali mereka berbelanja.
Menganalisis Data untuk Customer Knowledge
Berikutnya, Anda bisa menganalisis data untuk mengamati lebih jelas tentang penjualan Anda. Amati data Anda tersebut untuk melihat rata-rata nominal pembelian, apakah angkanya lebih rendah atau lebih tinggi dari ekspektasi Anda. Dari data tersebut Anda juga bisa mengetahui jika ada customer yang membeli hanya satu kali dan tidak pernah kembali lagi untuk berbelanja. Selain itu, perhatikan juga merchandise yang dibeli customer untuk mengetahui item apa yang paling populer.
Merancang Strategi Retention Secara Keseluruhan
Sekarang coba bayangkan jika analisis data Anda menunjukkan bahwa separuh customer Anda dari tahun lalu hanya berbelanja satu kali, sementara separuh lainnya berbelanja rata-rata sebanyak empat kali. Kelompok customer yang tidak rutin berbelanja itulah yang cocok menjadi target untuk strategi customer retention. Mereka sudah tahu toko Anda, segala produk dan layanan Anda, harga brand Anda, dan harapannya mereka juga menikmati pengalaman belanja yang positif meski cuma sekali waktu itu.
Strategi customer retention diharapkan dapat menarik kembali sekurang-kurangnya separuh pembeli brand Anda yang tidak rutin membeli, supaya mereka berbelanja lagi di toko Anda dalam jangka waktu enam bulan ke depan. Meski demikian, strategi retention yang sama juga bisa Anda terapkan untuk kelompok customer lainnya.
Tips untuk Strategi Customer Retention
Menurut artikel yang dipublikasikan di Stepbystepmarketing.com dengan judul “Retain Your Customers: Tips for Retaining Lasting Customer Loyalty” menginformasikan sejumlah strategi yang efektif.
Pertama, buatlah strategi retention yang sama-sama menguntungkan bisnis dan customer Anda. Misalnya, Anda memiliki toko pakaian, coba berikan penawaran menarik untuk pelanggan yang tidak bisa didapatkan customer lainnya, contohnya seperti diskon tambahan.
Kedua, berkomunikasilah dengan kelompok infrequent customer yang jarang membeli produk dan layanan Anda, atau pernah membeli sekali saja. Sampaikan kepada customer tersebut bahwa Anda sangat mengapresiasi mereka.
Ketiga, selalu perbarui program customer loyalty Anda. Tujuannya supaya program tersebut jadi lebih menarik dan membuat customer Anda tetap senang. Misalnya, kali ini Anda tidak menawarkan diskon melainkan ada barang gratis untuk minimal pembelian dengan nominal tertentu. Ini pasti sangat menarik.
Kesimpulannya, kunci sukses strategi retention terletak pada evaluasi. Anda bisa tahu kalau strategi tersebut berhasil dari analisis data yang Anda lakukan. Jika belum efektif, Anda bisa menemukan strategi retention yang lebih baik untuk diterapkan.