Customer retention merupakan strategi mempertahankan customer agar menjadi pelanggan tetap bisnis Anda. Alih-alih mencari customer baru, retention fokus terhadap metode mengoptimalkan pemasaran kepada customer lama yang sudah berlangganan. Sebab, umumnya customer lama memiliki keinginan lebih tinggi untuk membeli produk Anda. Untuk mendukung strategi pemasaran Anda melalui customer retention, berikut stastistik customer retention dari berbagai sumber, yang dapat Anda gunakan sebagai referensi dalam mengembangkan strategi penjualan.
Statistik Customer Retention
Probabilitas penjualan kepada customer yang sudah berlangganan adalah 60-70 persen. Sementara, probabilitas penjualan kepada prospek customer baru sebesar 5-20 persen. Ini menunjukkan bahwa penjualan bisa dilakukan secara lebih efektif kepada customer lama.
Statistik selanjutnya yakni 80 persen dari profit Anda di masa mendatang berasal dari 20 persen customer langganan Anda. Ini menunjukkan bahwa retention memang sangat penting bagi bisnis Anda.
Selanjutnya, 32 persen executive menyampaikan bahwa mempertahankan customer langganan itu merupakan sebuah prioritas. Sementara, bisnis di Amerika pada umumnya kehilangan 15 persen customer setiap tahunnya.
Statistik penting berikutnya yakni 27 persen dari pemilik bisnis kecil memperkirakan 11-20 persen customer pertama mereka tidak kembali lagi untuk membeli produk bisnis mereka. Hal ini berarti customer baru lebih mungkin untuk membeli sekali saja dan tidak kembali lagi.
Pemasaran dan Customer Retention
Dalam hal pemasaran, 80 persen survei bisnis membuktikan bahwa perusahaan menggunakan email marketing untuk menerapkan customer retention. Sementara, 56 persen dari responden survei menilai bahwa email marketing merupakan metode paling efektif untuk mencapai target customer retention.
Selanjutnya yakni survei terhadap retail professional. 36 persen dari retail professional di Amerika Serikat menyampaikan bahwa organic search membantu mengoptimalkan customer retention mereka, sementara 43 persen menilai bahwa paid search adalah metode yang efektif untuk customer retention. Kemudian, 44 persen dari retail professional menyampaikan bahwa media sosial berperan dalam meningkatkan customer retention.
Untuk metode lainnya, 37 persen retail professional di Amerika Serikat mengatakan bahwa retargeting dapat membantu meningkatkan customer retention. Lalu, 21 persen dari retail professional menyampaikan bahwa metode affiliate berperan dalam mengoptimalkan customer retention.
Selain itu, customer retention juga didukung oleh referral marketing dan mobile marketing. 18 persen dari retail professional Amerika Serikat menyampaikan bahwa referral marketing mendukung customer retention. Sementara, 8 persen dari retail professional menilai mobile marketing adalah cara efektif untuk menaikkan angka customer retention.
Customer Retention dan Biaya Penjualan
Berdasarkan statistik, terbukti bahwa biaya untuk mendapatkan customer baru lebih besar 5 persen, daripada bujet yang diperlukan untuk mempertahankan pelanggan lama. Di samping itu, dibutuhkan biaya 16 kali lebih besar untuk mendapatkan customer baru hingga mereka menjadi pelanggan seperti customer lama Anda.
Selain itu, 82 persen perusahaan setuju bahwa eksekusi untuk retention membutuhkan biaya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan acquisition. Apalagi, peningkatan persentase customer retention sebesar dua persen saja dapat menurunkan biaya pemasaran hingga 10 persen.
Customer Retention dan Catatan Penting
Dapat ditarik kesimpulan untuk beberapa hal penting. Pertama yakni peningkatan customer retention sebesar lima persen dapat meningkatkan profit antara 25 dan 95 persen. Selain itu, dengan menurunkan customer churn rate atau jumlah customer yang berhenti jadi langganan Anda sebesar lima persen saja, bisa meningkatkan profit sebesar 25 hingga 125 persen. Terakhir yakni customer langganan berbelanja 33 persen lebih banyak daripada customer baru Anda.