Marketing B2B atau business-to-business untuk customer retention itu mengarahkan fokus dalam pembuatan strategi, yang dapat mempertahankan customer serta mengoptimalkan lifetime value mereka. Maka dari itu, strategi customer retention penting untuk Anda terapkan supaya dapat mengembangkan bisnis Anda. Dengan menerapkan strategi yang tepat, maka Anda bisa membuat customer merasa lebih betah sehingga mau terus berlangganan brand Anda. Untuk itu, Anda bisa menerapkan berbagai macam strategi terbaik untuk mengoptimalkan customer retention.
Strategi Customer Retention Terbaik Buat Bisnis Anda
Mempertahankan customer berarti Anda perlu membuat mereka selalu merasa senang dan puas dengan pelayanan Anda. Begitu customer merasa senang, maka mereka pasti akan selalu kembali kepada brand Anda.
Berikut adalah strategi yang tepat untuk meningkatkan customer retention dalam bisnis Anda:
Menciptakan Customer Relationship yang Bersifat “Sticky”
Untuk mencegah customer supaya tidak beralih ke brand kompetitor, maka Anda bisa menciptakan customer relationship yang bersifat benar-benar “sticky”. Sebagai contohnya, Anda memberikan penawaran berlangganan dalam jangka panjang, seperti satu tahun, dengan biaya lebih murah tetapi ada fee untuk customer yang ingin berhenti langganan sebelum habis jangka waktu setahun. Pada intinya, customer itu menyukai sesuatu yang pasti, sehingga mereka pasti akan senang ketika Anda bisa memenuhi kebutuhannya tersebut, dan menjadi “sticky” dengan brand Anda.
Meningkatkan Switching Cost
Switching cost merupakan biaya yang harus dibayarkan customer ketika mereka berpindah dari satu brand atau supplier ke yang lain. Semakin Anda mampu mengintegrasikan produk Anda ke dalam kebutuhan customer sehari-hari, maka makin tinggi switching cost yang akan mereka bayarkan. Contohnya, bagi Anda yang bekerja di perusahaan properti dan harus menangani kerusakan di salah satu bangunan milik customer, maka ada proses panjang yang harus Anda lakukan, termasuk melihat lokasi bersama customer untuk menunjukkan semua proses dan prosedurnya. Kalau misalnya customer tiba-tiba ingin berganti supplier di tengah proses perbaikan ini, maka switching cost tersebut akan jadi lebih tinggi.
Memanjakan Customer Sehingga Mereka Menjadi Advocate Atau Partner
Secara umum, marketer B2B harus bisa menemukan cara untuk memanjakan customer mereka. Terkadang, adanya perubahan dari Anda bisa mengejutkan customer sehingga membuat mereka enggan. Sebab, customer yang Anda manjakan itu biasanya adalah mereka yang memang loyal kepada Anda, serta memiliki kepercayaan tinggi terhadap brand Anda. Akhirnya, mereka pun menyampaikan tentang keunggulan value brand Anda kepada orang lain. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang mau menjadi partner kerja sama dengan Anda. Tentu saja ini membuka peluang Anda menjadi lebih lebar untuk terus mengembangkan bisnis.
Mengoptimalkan Lifetime Customer Value
Untuk membantu meningkatkan customer retention, maka marketer B2B perlu mengoptimalkan lifetime value (LTV) customer. LTV merupakan revenue yang didapat dari customer selama mereka berlangganan brand Anda sejak awal hingga hari ini. Cara paling umum yang biasa dilakukan untuk meningkatkan LTV yaitu melalui cross-selling dan up-selling. Cross-selling dapat dilakukan dengan menjual produk atau layanan yang menjadi pelengkap untuk customer. Misalnya, customer yang membeli laptop bisa ditawari untuk sekalian beli mouse dan headset-nya. Sementara, up-selling yakni menawarkan versi premium atau higher end dari produk yang sama, yang telah dimiliki oleh customer.
Jika Anda belum memiliki strategi customer retention atau kesulitan mengembangkannya, ada baiknya Anda meluangkan waktu untuk memikirkan kunci penting dalam marketing ini, yaitu menciptakan customer relationship yang “sticky” untuk memanjakan customer, dan meningkatkan customer lifetime value.