Tantangan Membangun Brand Loyalty untuk Partner MT & GT

Topics:

Okt 22, 2024 • 9 min read

Building MT & GT Partner Loyalty

Brand loyalty adalah tingkat kepercayaan dan komitmen yang diberikan oleh partner bisnis terhadap sebuah brand. Loyalitas ini tidak hanya tercermin dari kesediaan partner untuk terus bekerja sama, tetapi juga dari bagaimana mereka secara aktif memilih produk atau layanan dari brand tersebut dibandingkan dengan kompetitor.

Dalam konteks bisnis, membangun partner loyalty sangat penting karena partner yang loyal dapat menjadi elemen kunci dalam mempertahankan pangsa pasar dan mendukung pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Namun, membangun loyalitas di kalangan partner bisnis, seperti di sektor Modern Trade (MT) dan General Trade (GT), memiliki tantangan tersendiri yang berbeda dibandingkan dengan membangun loyalitas di kalangan end customer.

Kedua sektor ini memainkan peran penting dalam distribusi produk dan perlu dilihat sebagai bagian integral dari strategi perusahaan.

Sekilas Tentang Modern Trade dan General Trade

Modern Trade (MT) merujuk pada jaringan ritel modern seperti supermarket, hypermarket, dan minimarket yang terorganisir secara lebih formal. Partner di sektor ini biasanya beroperasi dengan skala besar dan sangat bergantung pada efisiensi, konsistensi, dan data performance yang dapat diukur.

Di sisi lain, General Trade (GT) meliputi toko-toko tradisional, warung kecil, warung kelontong dan pengecer lokal yang tersebar di pasar-pasar regional hingga pedesaan. Partner di sektor GT biasanya lebih kecil, lebih terfragmentasi, dan sangat bergantung pada hubungan personal dengan tim sales lapangan dari brand.

Memahami tantangan dan dinamika yang berbeda antara MT dan GT sangat penting untuk merancang strategi yang tepat dalam membangun loyalitas yang kuat di kedua sektor ini.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Partner MT & GT

Perbedaan mendasar antara kedua sektor ini berdampak pada cara membangun loyalitas.

  • Partner MT cenderung berfokus pada volume penjualan, kinerja produk, dan efisiensi operasional. Loyalitas mereka sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor rasional seperti harga yang kompetitif, pengelolaan rantai pasok yang stabil, dan kesepakatan kontrak (PO) yang saling menguntungkan.
  • Sebaliknya, partner GT lebih terikat secara emosional dan personal, dengan penekanan pada fleksibilitas, layanan yang dipersonalisasi, dan dukungan lokal yang responsif. Bagi partner GT, loyalitas lebih banyak ditentukan oleh hubungan jangka panjang yang dibangun di atas kepercayaan dan interaksi langsung dengan sales lapangan brand.

Loyalitas partner di sektor MT dan GT lebih sulit dibangun dibandingkan dengan end customer karena hubungan antara perusahaan dan partner ini bersifat lebih kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor bisnis dan operasional.

Selain itu, partner bisnis cenderung lebih pragmatis dan mengedepankan faktor-faktor yang langsung memengaruhi kinerja mereka, seperti harga, ketersediaan produk, dan dukungan promosi.

Sementara end customer lebih sering dipengaruhi oleh preferensi pribadi atau pengalaman berbelanja, partner bisnis melihat hubungan mereka dengan brand sebagai bagian dari strategi untuk mencapai tujuan bisnis mereka sendiri.

Tantangan dalam Membangun Brand Loyalty untuk Partner Modern Trade (MT)

Building MT & GT Partner Loyalty-2

Ada berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan untuk memastikan partner mereka tetap setia dan terlibat. Berikut adalah beberapa faktor penyebab kesulitan dalam membangun loyalitas di sektor MT:

1. Sensitivitas Terhadap Harga

  • Partner MT seringkali memprioritaskan harga yang kompetitif daripada menjalin hubungan jangka panjang dengan brand. Di tengah persaingan ketat, mereka cenderung mencari produk dengan harga terendah untuk menjaga profitabilitas.
  • Tekanan untuk mempertahankan margin yang rendah dan memaksimalkan keuntungan jangka pendek sering kali mengakibatkan partner tidak mau terikat pada satu brand untuk waktu yang lama.

2. Tingginya Persaingan Produk

  • Pasar MT dipenuhi dengan berbagai brand yang menawarkan produk serupa, sehingga partner harus pintar-pintar memilih produk yang paling menguntungkan.
  • Kesulitan dalam membedakan produk dari pesaing membuat loyalitas menjadi sulit dibangun, karena partner sering berpindah-pindah antara brand demi mendapatkan tawaran terbaik.

3. Keterbatasan Ruang Rak (Shelf Space)

  • Persaingan untuk mendapatkan ruang rak di toko-toko MT sangat ketat. Hanya produk dengan margin tinggi dan kinerja penjualan yang konsisten yang diberi prioritas untuk dipajang.
  • Produk yang tidak konsisten tampil di rak akan menghadapi kesulitan dalam membangun loyalitas jangka panjang, karena partner tidak dapat menjual produk yang tidak terlihat oleh konsumen.

4. Pergantian Supplier yang Terlalu Sering

  • Partner MT cenderung mengganti supplier dengan cepat untuk mencari keuntungan jangka pendek. Keputusan ini sering kali didasarkan pada tawaran harga yang lebih baik daripada komitmen jangka panjang.
  • Pergantian supplier yang terus-menerus mengurangi potensi loyalitas, karena partner tidak merasakan manfaat dari hubungan yang stabil dengan satu brand.

5. Kebutuhan Metrik Kinerja yang Tinggi

  • Loyalitas di sektor MT biasanya didasarkan pada metrik yang terukur, seperti volume penjualan, keuntungan, dan efisiensi operasional. Partner mengharapkan hasil konkret yang dapat diukur sebagai dasar untuk membangun hubungan jangka panjang.
  • Tanpa hasil yang kuat, brand mungkin sulit untuk mempertahankan loyalitas partner karena mereka lebih mengutamakan hasil yang langsung terlihat.

Solusi Mengatasi Tantangan dalam Membangun Loyalitas Partner MT

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, perusahaan perlu menerapkan beberapa strategi yang efektif:

  • Penawaran Insentif Berbasis Data: Mengembangkan program insentif yang berbasis pada data dan hasil yang terukur dapat menarik perhatian partner MT. Dengan memberikan insentif berdasarkan kinerja yang nyata, partner akan lebih termotivasi untuk tetap setia pada brand.
  • Memanfaatkan Eksklusivitas: Menggunakan perjanjian jangka panjang seperti status supplier utama dapat memberikan rasa kepastian dan keamanan bagi partner. Hal ini juga dapat membuat mereka merasa lebih terikat dengan brand karena mereka mendapatkan manfaat eksklusif yang tidak ditawarkan oleh pesaing.
  • Mengembangkan Strategi Diferensiasi: Penting untuk menciptakan strategi yang tidak hanya berfokus pada harga, tetapi juga pada inovasi produk, dukungan marketing, dan layanan logistik yang efisien. Dengan memberikan nilai tambah yang jelas, partner akan lebih termotivasi untuk menjalin hubungan yang lebih kuat dengan brand.

Tantangan dalam Membangun Brand Loyalty untuk Partner General Trade (GT)

Building MT & GT Partner Loyalty-1

Sama halnya dengan sektor MT, membangun loyalitas di kalangan partner General Trade (GT) juga menghadapi berbagai tantangan unik. Sektor GT, yang mencakup toko-toko kecil dan retailer lokal, memiliki karakteristik dan dinamika tersendiri yang harus dipahami untuk merancang strategi yang efektif. Berikut adalah faktor-faktor yang menyulitkan dalam membangun loyalitas di sektor GT:

1. Pasar yang Terfragmentasi

  • Sektor GT terdiri dari berbagai toko kecil dan lokal yang tersebar luas, membuat penerapan strategi komunikasi dan program loyalitas secara seragam menjadi sulit. Dengan begitu banyak variasi dalam kebutuhan dan preferensi, sulit bagi perusahaan untuk menerapkan pendekatan yang cocok untuk semua partner.
  • Keberagaman dalam cara setiap toko beroperasi menciptakan tantangan dalam membuat strategi yang mampu menjangkau semua partner secara efektif.

2. Sensitivitas Harga yang Tinggi

  • Partner GT sering kali lebih memprioritaskan produk dengan harga yang lebih murah daripada mempertahankan loyalitas brand. Karena margin keuntungan mereka biasanya sangat tipis, mereka cenderung beralih ke produk yang menawarkan harga lebih rendah.
  • Dalam pasar yang sangat kompetitif, ketidakmampuan untuk bersaing dalam harga dapat menyebabkan kehilangan partner yang berpindah ke pemasok lain.

3. Brand Awareness yang Rendah

  • Fokus utama partner GT biasanya adalah produk FMCG, yang sering kali membuat mereka tidak terlalu peduli dengan promosi brand tertentu. Produk yang cepat habis menjadi prioritas, sehingga perhatian terhadap brand tertentu menjadi minim.
  • Dengan tingkat brand awareness yang rendah, sulit bagi perusahaan untuk membangun loyalitas yang mendalam di kalangan partner GT.

4. Stok Barang yang Tidak Konsisten

  • Ketidakstabilan dalam rantai pasokan, terutama di daerah terpencil, sering menyebabkan kehabisan stok. Situasi ini merusak kepercayaan dan loyalitas partner, karena mereka tidak dapat menyediakan produk yang diinginkan konsumen secara konsisten.
  • Kehabisan stok membuat partner GT lebih cenderung mencari alternatif lain yang dapat menyediakan produk secara lebih stabil, mengurangi loyalitas mereka terhadap brand tertentu.

5. Pengelolaan Inventaris Manual

  • Banyak partner GT masih menggunakan sistem manajemen stok manual yang meningkatkan risiko kesalahan dan menyebabkan masalah dalam ketersediaan produk.
  • Ketidakakuratan dalam pengelolaan stok dapat memicu frustrasi di antara partner, mengurangi motivasi mereka untuk tetap setia pada brand.

6. Fleksibilitas yang Lebih Dibutuhkan

  • Partner GT sangat menghargai hubungan personal dan fleksibilitas dalam hal dukungan marketing, persyaratan pembayaran, dan penyesuaian produk untuk memenuhi kebutuhan lokal. Mereka ingin merasa didengar dan diakomodasi dalam setiap keputusan yang diambil.
  • Jika tidak ada ruang untuk menyesuaikan tawaran dan dukungan, partner mungkin merasa kurang dihargai dan mencari pemasok lain yang lebih responsif terhadap kebutuhan mereka.

Solusi Mengatasi Tantangan dalam Membangun Loyalitas Partner GT

Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, perusahaan perlu menerapkan beberapa strategi yang dapat membantu membangun loyalitas di kalangan partner GT:

  • Pendekatan Personal: Mengembangkan hubungan yang lebih langsung dan sering berkunjung ke partner untuk membangun kepercayaan. Pendekatan personal dapat membantu perusahaan lebih memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi partner, sehingga hubungan dapat dibangun dengan lebih kuat.
  • Fleksibilitas dalam Pembayaran dan Penawaran: Menyediakan fleksibilitas dalam hal pembayaran dan menawarkan promosi khusus yang sesuai dengan kebutuhan lokal. Dengan memberikan pilihan yang lebih bervariasi, partner GT akan merasa lebih dihargai dan cenderung untuk tetap setia pada brand.
  • Menjamin Stabilitas Rantai Pasokan: Memastikan stabilitas rantai pasokan dan memperbaiki sistem manajemen stok untuk mencegah kehabisan produk. Membangun sistem yang efisien dalam pengelolaan inventaris akan membantu menjaga ketersediaan produk dan memperkuat kepercayaan partner terhadap brand.

Wrap up!

Dengan memahami tantangan yang berbeda di sektor MT dan GT, serta mengimplementasikan program loyalty dan insentif yang sesuai, perusahaan dapat membangun brand yang lebih kuat dan sustainable.

Tada, dengan pengalaman dan platform loyalty yang customizable, siap membantu Anda dalam menciptakan hubungan yang lebih baik dan lebih produktif dengan para trade partner di jaringan distribusi Anda.

Jika Anda mencari platform loyalty dan insentif terpercaya yang memahami kompleksitas dalam memberikan reward dan hadiah ke partner MT dan GT, Tada selalu siap membantu. Dengan pengalaman yang komprehensif dan teknologi terbaik, kami telah bekerja sama dengan brand-brand ternama dari berbagai industri untuk membangun program insentif yang impactful. Request demo kami sekarang!

Request a Demo

Profile

Nuraini

Content marketing specialist