Sejak tahun 2020, pemilik bisnis telah menghadapi ketidakpastian dan mencoba terus beradaptasi dengan cepat saat pandemi untuk tetap kompetitif dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Dan 2023 pun diprediksi akan menjadi tahun dengan ketidakpastian bagi pebisnis karena potensi resesi global dan juga ketegangan geopolitik yang masih berlangsung.
Kondisi makroekonomi yang berkelanjutan seperti ini umumnya akan membuat banyak business owner menjadi was-was dan memperketat pengeluaran mereka. Namun, smart business owner akan tetap berfokus pada tujuan bisnis jangka panjangnya, yang salah satunya mencakup meningkatkan loyalitas pelanggan menjadi lebih baik lagi.
Meski demikian, tetap ada peluang bagi brand untuk memperkuat hubungan mereka dengan konsumen melalui berbagai strategi. Dan program loyalitas pelanggan akan tetap menjadi salah satu strategi yang penting untuk menghadapi berbagai ketidakpastian di tahun 2023.
Berdasarkan insight dari berbagai sumber dan expert di bidang loyalty, berikut kami telah mengumpulkan berbagai prediksi tren loyalitas pelanggan di tahun 2023 ini.
1. Perubahan customer spending
Di tahun 2022 saat ekonomi membaik imbas pandemi terkendali, konsumen banyak yang membelanjakan uangnya untuk berbelanja ini itu. Namun dengan adanya potensi resesi di 2023, konsumen banyak yang menahan diri untuk tidak belanja berlebihan di akhir 2022.
Meski demikian, di 2023 konsumen akan lebih banyak tertarik bertransaksi dengan brand yang memberikan value tertinggi untuk mereka dari berbagai aspek.
Konsumen masih akan membelanjakan uang mereka pada tahun 2023 tetapi mereka akan lebih selektif dengan mencari lebih banyak pengalaman yang memadukan kemudahan pembelian & pembayaran via digital dan juga kebiasaan lama sebelum pandemi. Mereka akan meninggalkan brand yang tidak mempertahankan kemudahan transaksi digital yang sering digunakan selama pandemi.
Singkatnya, memahami perilaku konsumen merupakan hal mendasar untuk membangun loyalitas pelanggan yang lebih baik pada tahun 2023, terutama dalam menghadapi turbulensi ekonomi.
2. Brand yang memprioritaskan emotional loyalty dan komunikasi akan lebih sukses
Pelanggan saat ini sudah sangat melek internet dan dapat mengakses banyak sekali pilihan produk dari smartphone mereka. Jadi, menyediakan layanan atau produk berkualitas baik tidak lagi cukup untuk membuat sebuah brand terlihat menonjol.
Mengingat banyaknya pilihan brand di pasar, pelanggan akan menjadi lebih terikat pada brand yang memiliki value yang sama dengan mereka.
Banyak brand telah menggunakan influencer dengan value yang selaras dengan mereka untuk membangun loyalitas emosional kepada konsumen yang juga punya value yang sama.
Untuk beberapa brand, value mereka ada yang diekspresikan dalam kemasan produk, seperti kemasan ramah lingkungan jika target konsumen adalah yang peduli dengan isu lingkungan.
Dan brand yang mengkomunikasikan value mereka secara langsung kepada pelanggan mereka melalui berbagai channel yang tersedia akan semakin memuat konsumen merasa ‘terikat’ dengan brand karena memiliki value yang sama.
Singkatnya, ketika pelanggan merasa terhubung dengan brand, ikatan emosional itu akan menumbuhkan loyalitas yang dapat mengubah pembeli biasa menjadi pelanggan setia.
3. Loyalty patnership akan semakin penting
Di kondisi ekonomi saat ini, tak heran jika pelanggan akan memiliki ekspektasi yang lebih tinggi terhadap brand untuk mendapatkan reward dan benefit yang lebih relevan atas kesetiaan mereka. Namun, tidak semua brand mampu memenuhi ekspektasi ini.
Di sinilah loyalty partnership diperlukan. Model partnership antara dua brand atau lebih ini dapat memberikan nilai lebih kepada pelanggan setia Anda serta menjangkau audiens baru.
Lebih banyak brand diprediksi akan memilih opsi bermitra dengan brand lain untuk memperkaya program loyalitas mereka sendiri. Hal ini dilakukan guna meningkatkan brand loyalty dan meningkatkan retensi yang lebih baik dengan menjadi lebih terintegrasi ke dalam kehidupan sehari-hari para member.
Untuk mencapai kesuksesan dalam partnership jenis ini, brand harus mencari brand lain yang memiliki value yang sama, punya data & insight yang dapat diandalkan dan dapat melengkapi kekuatan brand Anda dalam memanjakan para pelanggan dengan pilihan reward yang lebih bervariasi dan menarik.
4. Analytic akan menjadi faktor kunci dalam keberhasilan program loyalitas di 2023
Jika sebelumnya analytic dilihat sebagai fitur 'nice-to-have', namun dalam kondisi ekonomi yang kurang stabil dan inflasi di mana-mana, brand akan sangat bergantung pada data analitik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Analytic akan menjadi faktor kunci dalam membangun loyalitas dan retensi pelanggan yang lebih efektif dan akan membedakan brand yang sukses dari pesaing mereka.
Analytic yang kuat akan menjadi bagian mendasar dari strategi brand, membantu mereka memahami bisnis dan pelanggan mereka serta memanfaatkan sumber daya mereka sebaik-baiknya dengan berfokus pada berbagai aktivitas yang menghasilkan ROI tertinggi.
Karena pelanggan menjadi lebih berhati-hati terhadap pengeluaran mereka karena keadaan ekonomi, brand perlu mengandalkan data dan analitik untuk secara efektif menunjukkan value mereka dan bagaimana mereka dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
Dengan begini, pelanggan akan merasa diperhatikan, didengar, dan dipahami yang pada akhirnya akan memperkuat hubungan dengan brand.
5. Personalisasi masih menjadi faktor kunci dan penggunaan data yang etis akan menjadi lebih penting dari sebelumnya
Dengan kemajuan pesat dalam hal personalisasi offering dan reward, brand akan dapat menyesuaikan interaksi digital di seluruh step customer journey.
Pelanggan semakin mengharapkan pengalaman personalisasi seamless semacam ini di seluruh channel brand sehingga proses interaksi dengan brand semakin mudah dan nyaman. Hal ini mengharuskan brand untuk mengembangkan program loyalty yang dipersonalisasi guna memenuhi harapan pelanggan.
Strategi personalisasi ini memerlukan data dan kombinasi program loyalty yang dipersonalisasi perlu memerhatikan soal keamanan data pelanggan.
Di 2023 dan tahun-tahun mendatang, bisnis perlu mulai mengadopsi pendekatan yang lebih aman untuk masalah privasi data, seperti persyaratan penggunaan yang transparan, opsi opt-out, dan penggunaan zero-party data.
6. Konsumen beralih ke program loyalitas karena inflasi memberikan tekanan pada keuangan mereka
Seiring dengan ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut, program loyalitas menjadi alat penting baik bagi brand maupun pelanggan karena program ini memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk saling mendukung di kondisi ekonomi seperti saat ini.
Brand harus membangun kemitraan dengan vendor atau brand lain yang dapat memberikan nilai ekstra, pengalaman yang unik, dan cara baru bagi member untuk mendapatkan dan menukar poin loyalitas mereka.
Konsumen yang paling terpengaruh oleh situasi ekonomi akan mengubah shopping behavior mereka dan memanfaatkan lebih banyak manfaat program loyalitas, memfokuskan pengeluaran mereka pada brand yang memprioritaskan authenticity, benefit yang dipersonalisasi, dan menunjukkan perhatian kepada pelanggan. Loyalitas emosional seperti ini akan terus menguntungkan brand di tahun-tahun mendatang.
Jadi, bagaimana bisnis Anda akan membangun loyalitas pelanggan di 2023?
Loyalitas pelanggan sangat penting bagi semua bisnis untuk terus berkembang di pasar yang kompetitif saat ini.
Di 2023 akan sangat penting untuk memiliki program loyalitas yang kuat untuk menghadapi tantangan apa pun yang mungkin timbul. Tak perlu khawatir karena Tada siap untuk membantu dalam membuat program loyalitas untuk customer B2B, B2C, partner, prospek hingga karyawan yang paling sesuai dengan bisnis Anda.
Platform kami dirancang untuk membantu semua industri dalam membuat dan menjalankan program loyalty & reward dan telah terbukti efektif untuk ratusan klien. Dengan platform Tada, program loyalitas pelanggan Anda akan berada di tangan yang tepat.
Jika Anda ingin membangun fondasi loyalitas pelanggan yang kuat di tahun 2023, request demo kami sekarang untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana Tada dapat membantu bisnis Anda.