Di kondisi pasar yang kompetitif saat ini, pertimbangan yang cermat perlu dilakukan dalam hal optimalisasi kinerja karyawan Anda.
Program employee rewards semakin populer. Sebuah studi baru tentang pekerja SDM, karyawan, dan manajer di AS menemukan bahwa setengah dari karyawan lebih suka bekerja di perusahaan yang memiliki budaya dimana karyawan menerima penghargaan dan terima kasih secara teratur atas pencapaiannya daripada perusahaan yang membayarkan gaji 10% lebih banyak tetapi tidak memberikan pujian atau terima kasih.
Selain itu, program pengakuan dan penghargaan yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan kinerja karyawan rata-rata sebesar 11,1%.
Meskipun beberapa perusahaan sudah memahami pentingnya memberi penghargaan kepada karyawan mereka, tetap saja 59% karyawan merasa mereka tidak dihargai secara efektif, dan sebuah survei menemukan bahwa 47% karyawan ingin menerima hadiah yang dipersonalisasi.
Meskipun ide-ide baru tidak boleh diabaikan, employee rewards tetap menjadi strategi yang terbukti tepat yang dapat diterapkan baik di bisnis kecil maupun besar.
Mari kita lihat bagaimana reward untuk karyawan dapat memotivasi karyawan untuk mengubah kebiasaan kerja dan perilaku sehari-hari mereka untuk menguntungkan bisnis Anda.
Apa Itu Employee Rewards? Apakah Sama Dengan Recognition?
Meskipun istilah ini sering digunakan secara bergantian, employee rewards dan recognition harus dipertimbangkan secara terpisah.
Sistem employee rewards adalah program yang dibuat oleh perusahaan untuk mengenali dan memotivasi karyawan secara individu dan/atau kelompok. Mereka juga biasanya dianggap terpisah dari gaji.
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, meskipun program recognition sering digabungkan dengan employee rewards, mereka melayani tujuan yang berbeda. Keduanya dirancang untuk memberikan manfaat psikologis dan juga finansial.
Mengapa Penting untuk Memberi Reward Ke Karyawan?
Employee rewards penting dalam budaya perusahaan, dan reward ini memiliki sejumlah keuntungan bagi kedua belah pihak.
Berikut adalah berbagai manfaat memberi penghargaan kepada karyawan yang
1. Retention
52% karyawan mencari atau akan mempertimbangkan untuk meninggalkan perusahaan mereka karena kompensasi, 43% jenjang karir, dan 19% kurangnya penghargaan dan apresiasi. Selain menarik karyawan baru, memberi penghargaan kepada karyawan sangat penting jika Anda ingin mempertahankan karyawan.
Dewasa ini, semakin penting untuk mempertahankan karyawan berbakat. Karyawan yang diakui dan dipuji atas upaya mereka akan lebih puas dengan pekerjaan mereka dan, sebagai hasilnya, lebih loyal kepada perusahaan.
Jika berhenti memberi penghargaan kepada karyawan, Anda berisiko kehilangan mereka karena perusahaan lain yang lebih menghargai mereka.
2. Meningkatkan produktivitas
Pada akhirnya, karyawan yang menikmati pekerjaannya dan merasa dihargai oleh atasannya akan lebih produktif. Menghargai karyawan tidak selalu harus mengeluarkan biaya mahal; email terima kasih yang sederhana juga dapat membantu.
Menurut psycologytoday, ungkapan terima kasih sederhana dari atasan meningkatkan produktivitas kerja sebesar 50%!
Kenali kerja keras yang telah dilakukan karyawan Anda jika Anda ingin mereka tetap berupaya pada produktivitas puncak.
3. Meningkatkan semangat
Semangat karyawan akan meningkat ketika manajer memahami tujuan sebenarnya dari pengakuan karyawan. Semangat yang tinggi mengarah pada peningkatan produktivitas, kreativitas, dan kebahagiaan secara keseluruhan.
Menurut survei SHRM baru-baru ini, 65% karyawan percaya bahwa penghargaan terhadap karyawan di semua tingkatan merupakan kontributor penting untuk kepuasan kerja mereka.
4. Menarik karyawan potensial
Karyawan yang puas lebih cenderung merekomendasikan Anda sebagai perusahaan yang baik. Menemukan dan merekrut karyawan baru bisa jadi sulit, jadi lakukan semua yang Anda bisa untuk membuat prosesnya berjalan semulus mungkin.
Pencitraan perusahaan sangat penting saat ini, dan dengan situs ulasan anonim seperti Glassdoor yang memungkinkan para profesional untuk memberikan pendapat jujur mereka tentang perusahaan secara online, ulasan negatif apa pun bisa sangat merusak.
Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam memperlakukan karyawan lama maupun baru.
Tipe-Tipe Employee Rewards
Ada banyak cara untuk mengkategorikan rewards. Kami telah memilih tiga kategori yang paling umum: rewards intrinsik versus ekstrinsik, rewards moneter versus non-moneter, dan rewards berbasis kinerja versus berbasis keanggotaan.
Seperti yang Anda lihat, kategori-kategori ini saling berbeda satu sama lain, tetapi semuanya memiliki satu kesamaan: mereka membantu menjaga komitmen karyawan.
1. Rewards ekstrinsik vs intrinsik
Penghargaan (rewards) intrinsik adalah perasaan puas yang datang dari seseorang setelah melakukan pekerjaan. Ini adalah penghargaan motivasi diri, seperti rasa bangga karena berhasil pada suatu proyek, atau menjadi anggota tim kerja. Karyawan dapat memperoleh manfaat dari pengayaan pekerjaan dengan membuat pekerjaan mereka tampak lebih bermakna.
Di sisi lain, penghargaan ekstrinsik berada di luar pekerjaan dan berasal dari pihak ketiga, terutama manajemen. Apple Computer, misalnya, menyediakan PC untuk setiap karyawannya. PC menjadi milik pribadi karyawan setelah satu tahun bekerja.
Oleh karena itu, jika seorang karyawan merasakan pencapaian atau pertumbuhan pribadi, maka hal tersebut diklasifikasikan sebagai penghargaan intrinsik. Jika karyawan menerima kenaikan gaji, maka hal tersebut diklasifikasikan sebagai penghargaan ekstrinsik.
2. Rewards non finansial vs finansial
Kesejahteraan finansial karyawan mungkin atau tidak mungkin meningkat sebagai akibat dari penghargaan. Secara langsung dapat melalui upah, bonus, atau bagi hasil, atau secara tidak langsung melalui tunjangan yang disubsidi oleh perusahaan seperti program pensiun, liburan berbayar, cuti sakit berbayar, dan diskon belanja.
Rewards non moneter termasuk pemberian "ekstra" yang diinginkan yang mungkin tersedia bagi organisasi. Persamaan keduanya adalah bahwa mereka tidak memberi nilai tambah pada situasi keuangan karyawan.
Penghargaan non finansial menekankan pada membuat situasi di tempat kerja yang lebih menarik daripada meningkatkan keuangan karyawan.
3. Rewards berbasis keanggotaan vs. berbasis kinerja
Komisi, rencana pembayaran borongan, sistem insentif, bonus kelompok, pembayaran prestasi, adalah contoh rewards berbasis kinerja.
Sementara itu, rewards berbasis keanggotaan, di antaranya seperti kenaikan biaya hidup, tunjangan, kenaikan gaji karena kondisi pasar tenaga kerja, senioritas atau waktu dalam peringkat, kredensial (seperti diploma perguruan tinggi atau diploma pascasarjana), atau potensi masa depan (misalnya, gelar MBA dari universitas bergengsi).
Poin kuncinya di sini adalah bahwa rewards berbasis keanggotaan umumnya diperluas terlepas dari kinerja individu dalam kelompok atau organisasi.
Perbedaan antara keduanya tidak selalu jelas. Dalam praktiknya, terlepas dari teori akademis bahwa motivasi tinggi bergantung pada penghargaan berbasis kinerja, kinerja mungkin hanya merupakan penentu kecil dari penghargaan.
Wrap up!
Jelas bahwa memberi rewards kepada karyawan lebih dari sekadar cara untuk meningkatkan ego karyawan; rewards juga memiliki beberapa manfaat yang signifikan bagi perusahaan.
Tidak seorang pun ingin merasa diremehkan di tempat kerja, jadi semua karyawan harus menerima penghargaan atas upaya mereka.
Tada membantu perusahaan dalam memelihara culture kerja berkinerja tinggi melalui reward dan engagement yang dipersonalisasi. Request demo kami sekarang untuk mengetahui lebih lanjut.