Membuat program loyalitas B2B yang efektif adalah tugas yang kompleks bagi para leaders di semua perusahaan.
Dengan ekspektasi pelanggan yang terus berubah dan pasar yang semakin kompetitif, sangat penting untuk memiliki program loyalitas yang tidak hanya memberi recognition ke channel partner atas repeat order mereka, tetapi juga memberi mereka pengalaman yang dipersonalisasi dan juga dinamis.
Namun, banyak perusahaan yang melakukan kesalahan umum yang dapat menyebabkan kehilangan pelanggan dan share market dengan kompetitor.
Program Loyalitas B2B Dapat Menjadi Kompleks dan Sulit Diimplementasikan Secara Efektif
Membuat program loyalitas B2B bisa menjadi pekerjaan yang kompleks dan challenging bagi perusahaan. Ada beberapa kesalahan umum yang mungkin dihadapi perusahaan saat membuat dan menjalankan program loyalitas B2B untuk channel partner, yaitu:
1. Kurangnya personalisasi
Salah satu challenge paling signifikan yang mungkin dihadapi perusahaan saat menerapkan program loyalitas B2B dalam bisnisnya adalah kurangnya personalisasi. Program loyalitas B2B yang tidak dipersonalisasi sesuai kebutuhan bisnis dan target channel partner, seperti distributor, tim sales, dealer, pemilik toko, dan channel partner lainnya.
Selain itu, berbagai jenis bisnis mungkin memiliki prioritas dan preferensi yang berbeda. Misalnya, seorang distributor mungkin lebih tertarik pada potongan harga yang besar, sementara tim sales mungkin lebih tertarik pada bonus berdasarkan performance.
Tanpa pengaturan personalisasi yang tepat, hal ini dapat menyebabkan kurangnya tingkat engagement dan partisipasi dari channel partner, karena program mungkin tidak memberikan reward dan insentif yang paling relevan untuk mereka.
2. Gagal mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan
Kesalahan umum lainnya dari penerapan program loyalitas B2B adalah kegagalan untuk mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan.
Program loyalitas dapat memberikan informasi berharga tentang perilaku dan preferensi pelanggan, tetapi jika program tidak dijalankan dengan benar, data ini mungkin tidak dapat dicapture dengan baik.
Hal ini dapat mempersulit perusahaan untuk memahami channel partner mereka dan membuat keputusan bisnis yang tepat.
3. Kurangnya goal yang ingin dicapai dan metrik yang jelas
Program loyalitas harus memiliki goal yang spesifik dan terukur, serta memiliki metode untuk melacak dan mengevaluasi keberhasilannya. Tanpa goals dan metrik yang jelas, akan sulit untuk menentukan apakah program loyalty B2B yang dijalankan perusahaan memiliki dampak positif pada bisnis dan channel partnernya.
Selain itu, tanpa metrik yang jelas, akan sulit untuk melacak kemajuan program dan mengidentifikasi area untuk improvement.
Misalnya, jika program loyalty B2B tersebut tidak menghasilkan peningkatan penjualan, mungkin sulit untuk menentukan apakah hal itu karena kurangnya partisipasi dari channel partner, atau apakah karena item reward dan insentifnya tidak cukup menarik.
Untuk menghindari kesalahan ini, perusahaan harus meluangkan waktu untuk riset dan merencanakan program loyalitas mereka dengan menyeluruh serta terus mengevaluasi dan memperbaikinya untuk memenuhi kebutuhan channel partner mereka.
Konsekuensi dari Program Loyalitas B2B yang Tidak Efektif
Perusahaan menginvestasikan banyak waktu dan resources untuk membuat dan menjalankan program loyalitas B2B , tetapi program yang tidak efektif dapat menimbulkan konsekuensi yang serius.
1. Perusahaan mungkin kesulitan untuk menjelaskan biaya program loyalitas ke manajemen
Salah satu konsekuensi paling signifikan dari program loyalitas B2B yang tidak efektif adalah bahwa perusahaan mungkin akan kesulitan dalam men-justify biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan dan operasional program loyalitas B2B ke manajemen dan stakeholder lainnya.
Program loyalitas dapat menjadi investasi yang signifikan, tetapi jika tidak memberikan hasil seperti yang diinginkan, akan sulit untuk meyakinkan stakeholder bahwa program tersebut layak untuk dilanjutkan. Hal ini dapat menyebabkan kerugian finansial dan dapat berdampak negatif terhadap anggaran perusahaan.
2. Perusahaan mungkin kehilangan data dan insight berharga tentang pelanggan mereka
Konsekuensi lain dari program loyalitas B2B yang tidak efektif adalah perusahaan mungkin kehilangan data dan wawasan berharga tentang pelanggan B2B mereka.
Program loyalitas dapat memberikan informasi berharga tentang perilaku dan preferensi pelanggan, tetapi jika program tidak dijalankan dengan benar, data ini mungkin tidak dapat dicapture dengan baik. Hal ini dapat mempersulit perusahaan untuk memahami pelanggan mereka dan membuat keputusan tepat untuk bisnisnya.
3. Reputasi perusahaan bisa rusak
Terakhir, program loyalitas B2B yang dijalankan dengan buruk dapat merusak reputasi perusahaan. Jika pelanggan B2B merasa bahwa program tersebut tidak memberi mereka reward dan insentif seperti yang mereka harapkan, kemungkinannya kecil jika mereka akan terus berbisnis dengan perusahaan.
Selain itu, jika program loyalitas tidak dijalankan dengan benar, dapat menimbulkan kesan negatif perusahaan di mata calon channel partner yang ingin bergabung. Terakhir, program loyalitas B2B yang dijalankan dengan buruk dapat merusak reputasi perusahaan.
Pendekatan Berbasis Data untuk Program Loyalitas B2B yang Sukses
Menjalankan program loyalitas B2B bisa menjadi tugas yang kompleks dan menantang, namun perusahaan dapat menghindari menjalankan program yang tidak efektif dengan mengambil pendekatan berbasis data dalam mendesain hingga implementasi program tersebut.
Berikut adalah beberapa key step yang dapat diambil oleh business leader dalam membuat program loyalitas B2B yang efektif untuk bisnisnya.
1. Mengumpulkan data dan insight dari channel partner untuk memahami kebutuhan dan preferensi mereka
Salah satu langkah terpenting dalam menciptakan program loyalitas B2B yang efektif adalah mengumpulkan data dan insight dari channel partner untuk memahami kebutuhan dan preferensi mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui survey atau wawancara dengan channel partner.
Dengan memahami kebutuhan spesifik dan preferensi pelanggan B2B-nya, perusahaan dapat membuat program loyalitas yang disesuaikan dengan kebutuhan unik tersebut.
2. Personalisasikan program loyalitas untuk memenuhi kebutuhan unik setiap pelanggan
Langkah penting lainnya adalah personalisasi program untuk memenuhi kebutuhan unik setiap pelanggan B2B. Hal ini dapat dilakukan dengan menawarkan level/tier reward dan insentif yang berbeda, dan dengan mendengarkan pelanggan agar dapat menyesuaikan program sesuai dengan kebutuhan khusus mereka.
Dengan memberikan pengalaman yang dipersonalisasi, perusahaan dapat meningkatkan engagement dan juga partisipasi channel partner dalam program loyalitas.
3. Tetapkan goal dan metrik yang jelas untuk program loyalitas B2B dan track kemajuan secara teratur
Langkah penting selanjutnya adalah menetapkan goal dan metrik yang jelas untuk program loyalty dan track kemajuan secara teratur. Hal ini akan memastikan bahwa program mencapai goal yang diinginkan dan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan juga dapat dilakukan dengan mudah.
Selain itu, hal ini akan memberikan data dan insight tentang kinerja program yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan program kedepannya.
4. Terus menganalisis dan mengoptimalkan program untuk memastikannya tetap relevan dan efektif
Terakhir, penting untuk terus menganalisis dan mengoptimalkan program loyalitas untuk memastikannya tetap relevan dan efektif. Hal ini dapat dilakukan dengan track kemajuan program secara teratur terhadap goal, mengumpulkan feedback dari channel partner, dan membuat penyesuaian sesuai kebutuhan.
Dengan terus menganalisis dan mengoptimalkan program, perusahaan dapat memastikan bahwa program tersebut tetap relevan dan efektif dari waktu ke waktu.
Cara Ampuh Memiliki Program Loyalitas B2B yang Sukses
Kesimpulannya, menerapkan program loyalitas B2B sangat penting untuk bisnis apa pun yang ingin meningkatkan loyalitas channel partner dan meningkatkan ROI mereka.
Namun, hal ini bisa menjadi pekerjaan yang rumit dan memakan waktu untuk ditangani sendiri. Jika Anda ingin memastikan keberhasilan program loyalitas B2B Anda, Anda dapat mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan perusahaan yang berpengalaman dalam hal program loyalitas & reward seperti Tada.
Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun dan track record positif dalam membantu ratusan perusahaan di Indonesia dan global dalam membuat dan menjalankan program loyalty & reward, Tada memiliki keahlian dan resource terbaik untuk membantu Anda merancang, meluncurkan, dan mengelola program loyalitas yang benar-benar memberikan hasil.
Dengan solusi game-changing dari Tada, perusahaan dapat menghilangkan kerumitan dalam membuat program loyalitas B2B dan fokus pada hal yang paling penting; engage dan mempertahankan pelanggannya. Request demo sekarang untuk membuat program loyalitas B2B yang sesuai dan menguntungkan bagi bisnis Anda.