15 Prinsip Program B2C yang Dapat Digunakan di Program Loyalitas B2B

Topics:

Jan 25, 2023 • 7 min read

B2C loyalty principles that can be used in B2B loyalty program (1)

Tahukah Anda jika menerapkan prinsip program loyalitas B2C ke pelanggan B2B dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan untuk jangka panjang?

Program loyalitas B2C biasanya digunakan untuk memberi insentif dan reward ke pelanggan individu, tetapi strategi dan juga sistem insentif yang sama dapat diterapkan ke pelanggan B2B.

Prinsip Loyalitas B2C yang Juga Bisa Dipakai di Program Loyalitas B2B

Ada banyak prinsip serupa yang dapat digunakan untuk menyukseskan program loyalitas B2B Anda , seperti

prinsip B2C untuk program loyalitas B2B

1. Personalisasi

Program loyalitas B2C umumnya menyesuaikan reward dan insentif berdasarkan preferensi dan juga perilaku end customer. Prinsip ini dapat diterapkan pada pelanggan B2B dengan menawarkan reward yang align dengan kebutuhan spesifik dan tujuan bisnis mereka.

2. Simplicity

Program reward untuk pelanggan B2C seringkali memiliki struktur yang sederhana dan mudah dipahami, lengkap dengan aturan dan panduan yang jelas tentang bagaimana cara mendapatkan poin dan menukarkan hadiah. 

Prinsip ini juga dapat diterapkan ke program loyalty B2B dengan menjaga agar program loyalitas tetap sederhana dan mudah dinavigasi.

3. Gratifikasi instan

Program loyalitas B2C sering memberikan hadiah instan, seperti diskon atau item gratis, untuk mendorong pelanggan melakukan pembelian. 

Prinsip ini juga dapat diterapkan ke program loyalitas B2B dengan memberikan manfaat langsung, seperti pengiriman barang ke warehouse yang dipercepat atau bisa juga dengan memberikan layanan pelanggan prioritas.

4. Program dengan tier

Program loyalitas B2C sering kali memiliki level atau tingkatan reward yang berbeda, dengan level yang lebih tinggi memberi akses ke berbagai pilihan hadiah yang lebih menarik atau mahal.

Prinsip ini dapat diterapkan ke pelanggan B2B dengan memiliki reward dengan tier berdasarkan jumlah pembelian yang mereka lakukan dengan perusahaan.

5. Integrasi yang seamless

Program loyalitas B2C sering kali dapat terintegrasi dengan seamless ke service maupun tech stack lain, seperti POS, aplikasi mobile dan sebagainya.

Prinsip ini juga dapat diterapkan ke pelanggan B2B dengan mengintegrasikan teknologi program loyalitas B2B secara seamless ke sistem atau service lainnya, seperti sistem CRM atau ERP.

6. Reward berdasarkan data dan dapat dicustomize

Program loyalitas B2C umumnya memungkinkan pelanggan untuk customized hadiah mereka agar sesuai dengan kebutuhan mereka. Mereka juga sering menggunakan data untuk mempersonalisasi reward dan insentif bagi pelanggan.

Prinsip ini juga dapat diterapkan pada pelanggan B2B dengan mengizinkan mereka memilih berbagai reward berdasarkan data-data penting seperti riwayat pembelian, demografi, dan pola penggunaan untuk produk, layanan, atau diskon tertentu yang selaras dengan tujuan bisnis mereka.

7. Fleksibel

Program loyalitas B2C umumnya memberikan banyak fleksibilitas ke membernya untuk redeem poin ke berbagai hal, misalnya dalam bentu cashback maupun kredit toko.

Prinsip ini pun juga dapat diterapkan ke pelanggan B2B dengan cara menawarkan opsi hadiah yang fleksibel, seperti dapat menukarkan poin menjadi produk, service, diskon dan sebagainya.

8. Gamifikasi

Program loyalitas B2C sering kali menggunakan elemen seperti bermain game, misalnya poin dan level, untuk membuat pelanggan tetap engage. Prinsip ini dapat diterapkan ke pelanggan B2B dengan memasukkan elemen gamifikasi ke dalam B2B loyalty program, seperti leaderboard atau achievement badges.

9. Transparansi

Program loyalitas B2C umumnya memberikan informasi yang jelas dan transparan tentang reward dan insentif yang tersedia bagi pelanggan. Prinsip ini dapat juga diterapkan ke pelanggan B2B dengan memberikan informasi yang jelas tentang manfaat dan persyaratan untuk join ke program loyalitas B2B.

10. Engagement multichannel

Program loyalitas B2C sering melibatkan pelanggan di berbagai channel, seperti di toko offline, online, dan melalui aplikasi mobile. Prinsip ini dapat diterapkan ke pelanggan B2B dengan menawarkan reward dan insentif melalui berbagai touch points, seperti email, telepon, maupun pertemuan langsung.

11. Insentif referral

Program loyalitas B2C sering kali menawarkan insentif bagi pelanggan yang turut membawa customer baru untuk brand atau perusahaan. 

Prinsip ini juga dapat diterapkan ke program loyalitas B2B dengan memberikan insentif bagi distributor, dealer, salesman atau channel partner lain yang memberikan prospek atau klien baru ke perusahaan.

12. Akses eksklusif

Program loyalitas B2C sering kali menawarkan akses eksklusif ke acara, produk, atau layanan baru untuk memberi insentif ke pelanggan agar berpartisipasi dalam program tersebut. 

Prinsip ini dapat diterapkan ke program loyalitas B2B dengan menawarkan akses eksklusif ke industry event, peluncuran produk, atau VIP perks lainnya.

13. Komunikasi

Program loyalitas B2C umumnya mengirimkan komunikasi secara teratur ke pelanggan agar mereka tetap engage dan mendapat informasi lengkap tentang program tersebut. 

Prinsip ini dapat diterapkan ke program loyalitas B2B dengan cara berkomunikasi secara rutin mengenai loyalty program, seperti melalui email newsletter, media sosial, notifikasi di aplikasi loyalty dan sebagainya.

14. Progress yang bisa ditracking

Program loyalitas B2C sering memberi membernya cara untuk melacak progress mereka dalam mengumpulkan poin dan melacak reward yang didapat. 

Prinsip ini dapat diterapkan ke program loyalitas B2B dengan memberi member program sebuah dasbor atau sistem yang memungkinkan mereka melacak progress dan melihat seberapa dekat mereka dengan mendapatkan hadiah yang diinginkan.

15. Akumulasi poin

Program loyalitas B2C seringkali mengizinkan membernya untuk mengumpulkan poin dan meredeemnya di lain waktu atau memungkinkan pelanggan untuk mengakumulasi poin yang tidak terpakai ke periode berikutnya.

Prinsip ini juga dapat diterapkan di program loyalty B2B dengan mengizinkan mereka untuk mengakumulasikan poin yang tidak terpakai ke periode berikutnya. Hal ini akan mendorong channel partner untuk berpartisipasi dalam program loyalty secara teratur sekaligus meningkatkan loyalitas mereka.

Kesimpulan

Penerapan prinsip program loyalitas untuk customer ke program loyalitas B2B patut dipertimbangkan karena dapat membawa keuntungan jangka panjang bagi perusahaan. Pelanggan B2B pun menginginkan reward dan insentif, serta menerapkan program loyalitas dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan retensi dan kepuasan pelanggan.

Perusahaan dapat mengadaptasi strategi dari program loyalty B2C seperti memberikan reward yang dipersonalisasi, menawarkan insentif eksklusif, dan memanfaatkan data pelanggan ke pelanggan B2B-nya untuk meningkatkan program loyalitasnya dan mendapatkan keuntungan dari basis pelanggan yang kuat dan loyal.

Hemat waktu dan resource Anda dalam membuat program loyalitas B2B dengan mempercayakannya ke Tada. Solusi game-changing kami telah terbukti berpengaruh positif pada bottom dan top line revenue bisnis selama lebih dari satu dekade.

Request demo kami sekarang untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana solusi game-changing Tada telah membantu ratusan perusahaan lokal dan global dalam membangun loyalitas pelanggan B2B mereka dan strategi yang sama juga bisa diterapkan ke bisnis Anda.

Request a Demo

Profile

Nuraini

Content marketing specialist