10 Kendala Dalam Pemasaran Produk dan Solusinya

Topics:

Jun 15, 2023 • 10 min read

Kendala di Dunia Marketing dan Solusinya

Semua business owner pasti pernah menemui masalah dalam menjalankan bisnisnya, termasuk diantaranya strategi pemasaran (marketing) untuk memperkenalkan dan memasarkan produk atau jasa dengan lebih efektif lagi.

Sebagian besar kendala pemasaran produk berkutat pada kombinasi strategi terbaik dengan budget yang ada namun sulit mencapai target maupun ROI yang diinginkan. 

Lalu, bagaimana cara mengatasi kendala di dunia marketing yang kerap hadir dalam operasional semua jenis usaha?

Kendala Pemasaran Produk yang Paling Sering Terjadi dan Solusinya

Berikut adalah kendala pemasaran yang paling sering dialami oleh tim marketing beserta solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.

1. Strategi Pemasaran yang Tidak Matang

Strategi pemasaran yang tidak matang dapat menjadi penyebab utama strategi pemasaran bisnis Anda bermasalah. Umumnya, brand hanya berfokus pada produk, produk dan produk tanpa memperhatikan kebutuhan dan juga preferensi target market yang dituju. Hal ini dapat menyebabkan strategi yang dilakukan kurang maksimal dalam mendatangkan customer maupun revenue.

Solusi:

Dalam menghadapi kendala pemasaran produk yang satu ini, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan.

  • Pertama, lakukan riset pasar yang mendalam untuk memahami dengan lebih baik kebutuhan dan preferensi pelanggan.
  • Selanjutnya, buatlah profil pelanggan ideal (buyer persona) yang mencakup demografi, minat, dan kebutuhan mereka.
  • Selain itu, perhatikan penggunaan channel pemasaran yang tepat. Pertimbangkan untuk memanfaatkan media sosial, iklan online, atau pemasaran konten untuk mencapai target audiens Anda.
  • Terakhir, penting untuk selalu memperhatikan feedback pelanggan. Dengarkan dengan seksama keluhan, saran, dan masukan yang diberikan oleh pelanggan. Hal ini akan membantu Anda memperbaiki strategi pemasaran yang tidak berhasil dan memberikan experience yang lebih baik kepada mereka.

2. Branding yang kurang kuat

Dalam dunia marketing, branding menjadi salah satu hal penting yang tidak dapat diabaikan. Dengan branding yang kuat, unik dan sesuai dengan bisnis, maka prospek dan pelanggan akan mengingat brand Anda jika mereka ingin membeli produk yang Anda tawarkan.

Dalam marketing ada istilah brand top of mind yang diidamkan semua bisnis karena konsumen akan selalu mengingat suatu brand yang lekat pada ingatan mereka jika ingin membeli sesuatu. Misalnya Aqua untuk produk air minum kemasan dan Indomie untuk mie instan.

Namun branding bukan hal mudah yang dapat dibangun dalam sekejap. Diperlukan konsep dan eksekusi yang matang dan rapi untuk membangun citra positif terhadap bisnis Anda. 

Solusi:

Cara terbaik untuk membangun branding brand Anda bisa dimulai dari pemilihan logo yang merepresentasikan value bisnis Anda. lalu ada juga tagline, warna khas, hingga konten di blog maupun sosial media

Lalu bisa dilanjutkan dengan membangun brand awareness lewat brand ambassador maupun campaign menggunakan influencer yang sesuai target market Anda. 

Perlu diingat bahwa membangun branding yang tepat sangat penting untuk membuat bisnis Anda lebih scalable ke depannya.

3. Menghasilkan Traffic dan Leads

Menurut laporan State of Inbound 2017, mendapatkan traffic dan leads merupakan kendala pemasaran produk nomor satu untuk divisi marketing.

Umumnya tim marketing kesulitan untuk mendapatkan audience dan kontak yang benar-benar berminat dengan konten maupun produk mereka.

Seiring berjalannya waktu dan semakin ketatnya persaingan, ini bahkan menjadi tantangan yang semakin besar. Apalagi ada banyak kompetitor yang sama-sama mempromosikan konten dan produk mereka kepada potential customer atau prospek.

Solusi:

Untuk mengatasinya, Anda bisa memastikan dua hal berikut dalam bagian dari strategi lead generation bisnis Anda: 

  • Apakah Anda sudah benar-benar memiliki produk yang berkualitas tinggi dan banyak dicari oleh prospek?
  • Apakah Anda memahami betul jenis produk dan konten pendukung yang diinginkan audience Anda?

Contohnya, HubSpot Research menemukan bahwa 53% konsumen lebih menginginkan konten video di masa mendatang, sementara hanya 14% yang ingin membaca postingan blog. 

Dari sini, Anda bisa menggali lebih dalam tentang konten berkualitas yang benar-benar diinginkan oleh customer Anda yang dapat mengonversi mereka dari lead menjadi prospek.

4. Menghitung ROI untuk Aktivitas Marketing

Saat harus menghitung ROI, Anda memang perlu benar-benar menyediakan waktu dan tenaga untuk memperhitungkan, serta mengaitkan aktivitas marketing dan hasil penjualan. 

Solusi:

Solusinya adalah Anda bisa melakukannya dengan bantuan software marketing dan bantuan CRM dari platform marketing.

Dari sini, Anda bisa mengetahui berapa banyak leads dan customer yang bisa diperoleh dari aktivitas marketing Anda. Jadi, kuncinya terletak pada kalkulasi yang tepat sehingga menciptakan data yang lebih akurat.

5. Keterbatasan Budget Marketing

Memiliki budget yang sesuai dengan berbagai inisiatif yang ingin dilakukan untuk meningkatkan awareness dan sales merupakan kendala besar bagi marketing di seluruh dunia. Seringkali, budget marketing lebih kecil dibanding ekspektasi yang harus digenerate dari semua proses marketing.

Kondisi ini lebih sering dialami oleh bisnis kecil yang tidak memiliki anggaran terukur untuk marketing. Namun, sebenarnya cara menghemat budget untuk tim marketing Anda tidaklah sesulit itu. Ada upaya yang bisa Anda lakukan.

Solusi:

Kunci untuk menghitung budget yang sesuai yaitu dengan memperhitungkan ROI dari campaign marketing Anda. Menurut laporan dari HubSpot, perusahaan yang bisa mengkalkulasi ROI dapat memiliki budget yang lebih besar pula. Selain itu, inbound marketing yang sukses juga dapat memberikan budget lebih besar untuk Anda.

Strategi yang efektif tentu saja memberikan hasil yang lebih baik. Selain itu, data dari HubSpot menunjukkan bahwa marketer yang merasa yakin dengan strategi marketing-nya, bisa memperoleh budget 2x lebih tinggi untuk tim marketing mereka.

Namun perlu diingat bahwa inbound marketing membutuhkan upaya dalam waktu yang lama. Jadi, begitu Anda mulai, jangan pernah berhenti di tengah jalan.

6. Tidak melakukan Marketing Mix secara Optimal

Hal ini mengacu pada ketidakmampuan brand dalam mengoptimalkan strategi yang menggabungkan berbagai kegiatan marketing dalam saktu waktu untuk meningkatkan penjualan. Tanpa marketing mix yang optimal maka pemasaran produk pun dapat terkendala.

Brand harus memperhatikan konsep marketing mix 7P, yaitu product (produk/jasa yang dijual), price (harga jual), place (lokasi penjualan), promotion (promosi produk), physical evidence (tampilan fisik logo, bangunan, interior, kemasan dan lainnya yang memengaruhi mood customer), people (semua karyawan yang brand miliki) dan process (langkah pelayanan antara brand dan customer).

Solusi:

Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk memastikan marketing mix berjalan optimal, seperti:

  • Lakukan riset pasar secara teratur untuk memahami perubahan tren, kebutuhan pelanggan, dan persaingan di pasar
  • Peningkatan komunikasi internal untuk memastikan seluruh tim di dalam brand Anda memiliki visi yang sama terkait strategi pemasaran.
  • Tetapkan indikator kinerja kunci (KPI) untuk setiap elemen marketing mix dan lakukan evaluasi berkala.
  • Selalu beradaptasi dengan perubahan pasar dan inovasi dalam industri Anda, seperti tren terkini, teknologi baru, atau pergeseran kebutuhan pelanggan.
  • Selalu perhatikan apa yang dilakukan pesaing Anda, amati strategi mereka dalam menerapkan marketing mix dan cari peluang untuk membuat produk Anda berbeda.

7. Lambat dalam menerapkan transformasi digital

Perkembangan teknologi kini semakin canggih yang juga sangat berpengaruh pada dunia marketing. Arus digitalisasi di semua lini kehidupan mengharuskan strategi marketing juga dapat beradaptasi dan segera menerapkan transformasi digital di semua aspek yang memungkinkan.

Misalnya saja jika dulu iklan offline menjadi salah satu aset marketing terbesar, namun saat ini ada Google Ads dan sosial media ads yang dapat dijalankan untuk mendapat lebih banyak eksposur ke prospek.

Ada juga tools-tools yang perlu dipelajari untuk membaca data digital marketing, seperti Google Analytic dan Search Console yang dapat digunakan secara gratis.

Solusi:

Solusi paling tepat dari kendala pemasaran (marketing) ini adalah kemauan belajar dan beradaptasi dengan dunia digital karena kedepannya pun marketing akan terus dipengaruhi oleh digitalisasi.

Apalagi kini hampir semua orang di dunia menggunakan smartphone yang terhubung ke internet yang memudahkan mereka mencari informasi sebuah produk atau jasa. Agar tidak kehilangan pasar, segera migrasi strategi marketing Anda dengan juga menyertakan digital marketing.

8. Data tidak up-to-date

Data yang tidak terkini menjadi salah kendala pemasaran yang sering terjadi. Tanpa adanya data yang akurat mengenai kondisi customer, seperti demografi, rata-rata pendapatan, usia dan masih banyak lainnya.

Tanpa data-data ini, aktivitas marketing bisnis Anda dapat terhambat dan tidak optimal. Pasalnya data menjadi benchmark valid untuk membuat keputusan terkait bisnis Anda.

Solusi:

Salah satu solusinya adalah dengan membuat program loyalitas pelanggan untuk capture data pelanggan dengan akurat dan meretnsi mereka dengan efektif.

Hanya cukup gunakan satu platform yang menyediakan dashboard dengan insight untuk memudahkan Anda mengetahui angka-angka penting terkait bisnis Anda.

9. Tidak memanfaatkan SEO dengan efektif

Strategi pemasaran digital dapat menggunakan SEO sebagai salah satu cara untuk meningkatkan branding, awareness, kunjungan ke website perusahaan hingga convert pengunjung menjadi leads bahkan pelanggan setia.

Strategi penggunaan SEO pada website, konten blog hingga video perusahaan sangat penting untuk membantu pelanggan menemukan bisnis Anda saat mereka mencari keyword tertentu di Google.

Artikel SEO-friendly perlu Anda produksi untuk konten perusahaan. Tak lupa pula lakukan research terbaik untuk mendapatkan keyword penting yang sesuai dengan bisnis dan juga goals Anda. 

Solusi:

Investasi pada SEO sebagai bagian dari strategi digital marketing Anda akan memberikan banyak manfaat, seperti misalnya organic leads.

Namun, sama seperti strategi marketing tradisional, penggunaan SEO juga tidak akan langsung memberikan hasil di saat itu juga karena setidaknya butuh 3 -6 bulan untuk melihat efeknya pada website dan bisnis Anda.

10. Cara Promosi yang Kurang Tepat

Kendala pemasaran lainnya adalah terkait cara promosi produk yang kurang tepat sehingga tidak menjangkau target yang diinginkan atau malah memberikan kesan adanya pemaksaan dalam promosi karena terlalu agresif. Hal ini tentunya dapat menimbulkan persepsi negatif terhadap brand.

Solusi:

Untuk mengatasi masalah ini, berikut adalah beberapa solusi yang dapat dilakukan:

  • Gunakan pendekatan yang lebih ramah dan berempati terhadap customer.
  • Penting untuk menghormati privasi customer dan tidak mengganggu mereka secara berlebihan.
  • Pastikan bahwa pengumpulan data customer dilakukan dengan izin yang jelas dan tidak menyalahi aturan privasi.
  • Hindari spamming atau mengirimkan promosi secara berlebihan ke berbagai channel yang dimiliki customer.

Solusi Terbaik Ketika Perusahaan Mengalami Kendala Pemasaran (Marketing)

Apakah bisnis Anda mengalami kendala seperti yang telah disebutkan pada poin-poin di atas?

Well, tidak ada strategi pemasaran yang sempurna meskipun telah disusun sedemikian rupa. Pesatnya perkembangan dunia digital dan juga tren marketing membuat banyak strategi pemasaran tidak selalu sejalan dengan harapan. 

Namun Anda selalu dapat melakukan analisa menyeluruh terhadap strategi marketing bisnis Anda serta menilai performa aktivitas marketing yang dilakukan dan impact-nya bagi bisnis. Lanjutkan apa yang berhasil dan ganti strategi yang terbukti tidak memberikan leads bagi bisnis. 

Dengan begini Anda tetap fokus pada area yang perlu dibenahi, sehingga Anda bisa mulai menerapkan marketing yang jauh lebih efektif.

Profile

Clara Alverina

I'm marketing enthusiastic and inherently understands that the customer is the single most valuable asset an organization can have, and driven by the unrelenting pursuit of customer-retention focus, engagement and customer experience.