Dalam dunia bisnis, pelanggan adalah faktor kunci yang menentukan arah dan keberhasilan sebuah perusahaan. Bukan hanya end-customer, tetapi juga channel partner; seperti distributor, retailer, hingga pemilik toko, yang berperan sebagai perpanjangan tangan bisnis B2B. Tanpa mereka, arus kas macet, revenue tidak stabil, dan bisnis sulit berkelanjutan.
Namun realitanya, mendapatkan pelanggan baru jauh lebih sulit dan mahal dibanding mempertahankan pelanggan lama. Persaingan ketat, customer yang price sensitive, dan gejolak ekonomi global membuat akuisisi kian menantang.
Di titik inilah program loyalty hadir sebagai strategi yang bukan hanya “nice to have”, tapi critical lever untuk retensi dan pertumbuhan.
Apa yang Dimaksud Dengan Program Loyalty?
Program loyalty adalah inisiatif strategis yang dirancang perusahaan untuk memberikan reward, benefit, atau pengalaman eksklusif kepada pelanggan maupun partner bisnis. Tujuannya jelas: mendorong repeat order, meningkatkan lifetime value, dan memperkuat hubungan emosional antara brand dengan audiensnya.
Reward bisa beragam, mulai dari poin, cashback, hadiah fisik, e-voucher, hingga akses VIP. Namun esensinya bukan sekadar “memberi hadiah”, melainkan menciptakan value exchange yang saling menguntungkan: pelanggan merasa diapresiasi, brand mendapatkan kepercayaan dan loyalitas jangka panjang.
Reward hanyalah “kulit luar”. Yang lebih penting adalah bagaimana program ini mendorong perilaku tertentu: belanja lebih sering, memilih produk tertentu, merekomendasikan ke orang lain, atau bahkan lebih loyal pada brand dibanding kompetitor.
Perbedaan Loyalty Program untuk Customer dan Channel Partner
1. Program loyalty untuk customer
Program loyalty untuk customer adalah yang paling sering ditemukan di sekitar kita. Sebut saja loyalty program di kafe maupun restoran, toko retail fashion, bioskop, maskapai penerbangan, hotel dan masih banyak lainnya.
Program loyalty ini langsung menyasar konsumen sebagai target membernya, dengan fokus membangun emotional attachment dan meningkatkan frekuensi pembelian.
2. Program loyalty untuk channel partner
Di B2B, loyalty program lebih kompleks tapi dampaknya krusial. Bayangkan produsen FMCG, otomotif, atau bahan bangunan yang bergantung pada distributor, retailer, sales force, hingga pemilik toko di lapangan. Mereka inilah garda depan yang menentukan apakah produk benar-benar sampai ke tangan konsumen.
Dengan program loyalty, perusahaan bisa menggerakkan channel partner agar lebih aktif menjual, lebih loyal pada brand, dan tidak mudah berpindah ke kompetitor. Reward yang tepat bisa menjadi penggerak motivasi yang sulit ditandingi hanya dengan margin.
Manfaat Loyalty Program Bagi Bisnis
1. Meningkatkan retensi
Salah satu manfaat terbesar dari loyalty program adalah membantu perusahaan untuk meningkatkan retensi pelanggan maupun channel partner. Alih-alih menghabiskan budget besar untuk akuisisi, program loyalty menjaga pelanggan tetap setia, sekaligus menekan churn.
Bagaimana tidak, melalui program ini perusahaan memberikan insentif agar mereka tetap membeli produk atau menggunakan layanan sehingga timbul experience positif dan kepuasaan di setiap transaksi.
2. Membangun loyalitas terhadap brand
Insentif yang tepat tidak hanya memicu transaksi, tapi membangun emotional bond yang membuat pelanggan maupun partner merasa menjadi bagian dari brand journey.
3. Meningkatkan frekuensi pembelian
Program loyalty juga dapat mendorong pelanggan atau channel partner untuk lebih sering melakukan pembelian demi mendapatkan poin atau insentif yang dapat ditukar ke berbagai reward menarik, seperti hadiah langsung, diskon khusus member dan sebagainya.
Hal ini dapat meningkatkan bottom line perusahaan dan membantu mencapai target penjualan.
4. Meningkatkan basket size
Dengan memberikan insentif atau keuntungan yang menarik, pelanggan maupun channel partner akan lebih termotivasi untuk lebih sering melakukan pembelian maupun meningkatkan basket size untuk setiap pembelian.
Hal ini tentunya akan bantu meningkatkan pendapatan perusahaan dan membantu mencapai target penjualan.
5. Mendorong advocacy
Jika reward dan insentif yang perusahaan tawarkan menarik di mata pelanggan maupun channel partner, besar kemungkinan mereka akan secara sukarela merekomendasikan produk Anda ke orang lain di sekitarnya.
Hal ini tentunya menguntungkan untuk perusahaan karena rekomendasi organik menciptakan efek word of mouth yang jauh lebih kuat dari iklan.
6. Mendapatkan asset data strategis
Setiap interaksi dalam program loyalty menghasilkan data dan insight penting: preferensi belanja, frekuensi transaksi, hingga perilaku channel partner. Data ini adalah bahan bakar strategi marketing yang lebih tepat.
Jenis dan Contoh Loyalty Program yang Efektif
Berikut adalah berbagai jenis loyalty program yang sering ditemui di berbagai industri.
1. Point-based loyalty atau poin reward
Dalam loyalty program jenis ini, pelanggan maupun channel partner akan mendapatkan poin yang kemudian dapat diredeem ke berbagai pilihan reward yang disediakan oleh brand.
Biasanya tiap program loyalty memiliki mekanisme mendapatkan poin yang berbeda-beda, dan disesuaikan dengan kebutuhan bisnisnya. Namun secara umum, loyalty point biasanya dapat setelah melakukan pembelian, memberikan review, special day seperti ulang tahun atau share konten ke media sosial.
Beberapa contoh loyalty program dengan poin reward di Indonesia adalah sebagai berikut:
-
-
- Starbucks Reward
- Bakmi GMania (Bakmi GM)
- Ponta Alfamart
-
2. Tiered loyalty (program level/tingkat)
Loyalty program jenis ini memiliki tier atau tingkatan untuk para membernya dimana benefit dan reward yang didapatkan akan disesuaikan berdasarkan tier yang dimiliki.
Semakin tinggi tier pelanggan maupun channel partner, maka semakin menarik dan ekslusif hadiah yang bisa didapatkan.
Beberapa contoh loyalty program dengan tier di Indonesia adalah sebagai berikut:
-
-
- My ERHA
- Tokopedia
- Shopee
- Sephora Beauty Insider
-
3. Paid loyalty
Untuk jenis paid loyalty program, pelanggan diharuskan membayar biaya tertentu sebagai bukti keanggotaan. Dengan menjadi member, pelanggan akan mendapatkan banyak keuntungan yang ditawarkan perusahaan dibandingkan dengan pelanggan yang non-member.
Beberapa contoh paid loyalty program yaitu:
-
-
- Spotify Premium
- Youtube Premium
-
4. Value-based loyalty
Value loyalty program adalah program loyalty yang tujuannya ingin membangun hubungan emosional dengan pelanggan. Program jenis ini umumnya memadukan antara pembelian produk dan sekian persen dari pembelian tersebut akan didonasikan ke lembaga amal dan sebagainya.
Contoh program value loyalty yang ada di Indonesia adalah Pepsodent Edisi Spesial Merah Putih mendonasikan 2,5% laba penjualan untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan para pemulung dan keluarganya.
Wrap up!
Program loyalty yang dirancang dengan benar bisa menjadi flywheel pertumbuhan bisnis: semakin banyak pelanggan atau partner yang bergabung, semakin banyak data yang terkumpul, semakin tepat strategi yang dijalankan, semakin besar pula loyalitas yang tercipta.
Namun, kunci suksesnya bukan sekadar bagi-bagi hadiah, melainkan menciptakan ekosistem yang membuat pelanggan dan partner merasa dihargai, dimudahkan, dan diberdayakan.
Tantangannya, merancang program semacam itu secara in-house membutuhkan waktu, biaya, dan sumber daya besar. Karena itu, banyak perusahaan kini beralih ke platform loyalty yang sudah teruji.
Sebagai leading loyalty & rewards platform di Indonesia, Tada hadir untuk membantu bisnis bukan hanya bertahan, tapi juga tumbuh lebih cepat. Dengan solusi yang scalable, Tada memudahkan perusahaan membangun program loyalty baik untuk end-customer maupun channel partner.
Request demo kami sekarang, dan lihat bagaimana loyalty dapat menjadi fondasi baru bagi pertumbuhan bisnis Anda.